Air dari Gua Maria, Dapatkah Menyembuhkan?

KITAKATOLIK.COM—Pohon beringin yang sangat besar dan lebat berdiri di depan Gua Maria, seolah siap menaungi anak-anak Maria yang datang bersujud memohon pertolongan Sang Bunda. Bergantian, umat menempati kursi-kursi yang tertata di depan arca Bunda.

Di belakang pohon beringin tersebut, terdapat patung pieta dan dibelakangnya, terdapat beberapa keran air yang mengalir deras kala dibuka. Beberapa pengunjung  menggantikan air dalam botol minumnya dengan air tersebut. Yang lain menadah dengan wadah yang dijual murah di lokasi ziarah  tersebut. Ada juga yang langsung meminumnya.

“Itu air suci  yang bisa langsung diminum.  Pihak PDAM dan Departemen Kesehatan sering datang untuk mengecek kelayakan dan tingkat higienitas air tersebut,” kata seorang penjaga Gua Maria Bukit Kanada, Rangkasbitung, Lebak, Banten, Sabtu (3/4/2022) yang lalu.

Menyembuhkan penyakit?

Banyak peziarah membawa air dalam pelbagai wadah ke rumah mereka masing-masing. Tetiba di rumah, ada yang langsung mereciki hampir seluruh bagian rumahnya.

Ada pula yang menaruh dalam suatu wadah kecil, mencelupkan jemarinya dan menadai ke dahi  setiap anggota keluarga saat mereka akan keluar rumah sebagai simbol penyertaan Bunda dalam setiap aktivitas luar  rumah mereka.

Yang lain meminumnya dengan harapan segera mendapatkan  penyembuhan  dari penyakit  yang diderita. Benarkah air gua Maria dapat mendatangkan kesembuhan dari pelbagai macam penyakit?

Menjawab pertanyaan seorang pembaca terkait hal ini, Pastor Gregorius Hertanto, MSC, Ketua Sekolah Tinggi Filsafat Seminari Pineleng, Sulawesi Utara, mengarahkan pembaca Hidupkatolik  (No. 32, 8 Agustus 2021) kepada mukjizat air Lourdes, Prancis. Air dari Lourdes  tersebut dipercaya mempunyai daya menyembuhkan.

Air itu muncul pada tahun 1858 saat Bunda Maria menampakkan diri kepada Santa Bernadette Soubirous. Bunda memintanya untuk minum air yang keluar di dalam Gua Massabielle

Setelah itu, kian banyak orang ingin minum atau mandi dengan air itu karena percaya akan khasiat menyembuhkan air itu. Dari website Sanctuari Lourdes (www.lourdes-france.org/en/miraculous-healings), tercatat 70 penyembuhan yang diakui sebagai mukjijat dengan perantaraan Ibu Maria dari Lourdes hingga kini. Namun apakah benar air itu yang menyembuhkan?

“Jawabannya: bukan, bukan air itu penyebabnya, melainkan doa dan iman yang tulus melalui perantaraan Bunda Marialah yang menyebabkan mukjizat itu terjadi,” kata Pastor Gregorius.

Secara fisik, kata dia,  air Lourdes biasa saja. Penelitian membuktikan bahwa kandungan air Lourdes tidak berbeda dengan air-air lain dari pegunungan itu. Jadi bukan air itu yang menyembuhkan.

“Air ini tak dapat melakukan apapun tanpa iman,” tulis Pastor Gregorius mengutip pernyataan Santa Bernadette.

“Letak mukjizat sesungguhnya ada di sini: yaitu bahwa penyembuhan itu terjadi melalui air yang biasa, tetapi terjadi secara luar biasa berkat rahmat Tuhan yang dimohonkan dalam iman,” katanya sambil menambahkan bahwa hal itu juga bisa dibandingkan dengan air di gua-gua ziarah di Indonesia.

“Kalau dibuat penelitian fisik, besar sekali hasilnya pun sama: Airnya biasa-biasa, mirip dengan air dari mata air lainnya. Jadi secara fisik khasiat air itu tidak luar biasa, selain bahwa air itu bersih dan bisa diminum,” tulisnya.

Ia menyimpulkan, kebiasaan mengambil air di tempat ziarah adalah kebiasaan baik. Yang tidak baik adalah kalau air itu dikeramatkan, sebab bukan air itu yang berkhasiat, melainkan doa yang penuh iman. (Admin)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *