JAKARTA,KITAKATOLIK.COM—Mantan Ketua Umum Partai Katolik Demokrat Dr. Stefanus Roy Rening, SH.,MH., bertemu Ignatius Kardinal Suharyo yang juga adalah Uskup Keuskupan Agung Jakarta pada Rabu (22/3/2023) yang lalu.
Bakal Calon Anggota DPR RI dari Partai Perindo untuk Dapil I NTT yang meliputi Kepulauan Alor, Kepulauan Lembata dan Kepulauan Flores, ini bertemu mantan Ketua Presidium Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI) ini untuk meminta doa dan restu terkait keikutsertaannya dalam kontestasi Pemilihan Legislatif 2024 yang akan datang.
“Sebagai salah seorang umat Keuskupan Agung Jakarta, saya menghadap Bapak Kardinal yang juga merupakan Uskup Keuskupan Agung Jakarta, untuk menyampaikan pencalonan saya pada pemilu 2024 seraya memohon doa dan restu dari Bapak Uskup agar perjalanan dan cita-cita politik yang suci ini dapat dijalankan dengan baik,” jelas Roy Rening kepada wartawan selepas pertemuan tersebut.
Selain meminta doa dan restu, Roy juga berdiskusi banyak tentang human trafficking (perdagangan orang) yang banyak menimpa dan menjerat masyarakat NTT. Bapak Uskup, kata Roy, memintanya memberikan pengertian tentang perdagangan orang dan mencari cara-cara konstruktif yang efektif menghentikan kejahatan kemanusiaan tersebut.
Sambut baik
Mgr. Ignatius Kardinal Suharyo menyambut baik niat suci Roy tersebut, terutama terkait pemberantasan human trafficking yang sedang marak di Indonesia, terutama di NTT.
“Sesuai anjuran Bapa Suci, bahwa setiap mereka yang terjun di dalam bidang politik, dan jikalau ada kesempatan, dan memperjuangkan kepentingan bersama dengan inspirasi moral Katolik, maka itulah utusan gereja,” kata Kardinal Suharyo.
Kardinal Suharyo yakin, Ketua Umum Partai Perindo Bapak Hary Tanoe pasti komitmen dengan perjuangan untuk kepentingan bersama atau kepentingan umum melalui jalur politik.
“Jadi, kalau itu yang menjadi semangatnya perjuangan untuk kepentingan kemanusiaan maka itu harus didukung,” kata Kardinal. Popularitas Perindo yang kian naik – seperti dilaporkan dalam tayangan televisi — , kata Kardinal, merupakan pratanda baik, bahwa masyarakat mendukung partai ini.
Kardinal juga menjelaskan bila ia pernah bertemu dan berbincang-bincang dengan Wakil Ketua DPP Partai Perindo, Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi, Lc., M.A. Ia juga mengapresiasi pemikiran mantan Gubernur Nusa Tenggara Barat tersebut.
“Beberapa kali kami bertemu. Yang terakhir ketika beliau diminta berbicara tentang Dokumen Abu Dhabi di Atma Jaya Jakarta. Yang beliau katakan itu sangat bangus, dari sekian banyak nara sumber menurut saya yang paling menguasai adalah beliau (Tuan Guru Bajang),” ujar Kardinal.
“Itu bagus sekali. Beliau mengatakan, sekarang bukan waktunya lagi untuk berdiskusi, tapi yang dibutuhkan adalah bekerjasama dan melakukan hal-hal sebagaimana dikatakan dalam Dokumen Abu Dhabi yang ditandatangani oleh Paus Fransiskus dan Imam Besar Al-Azhar, Ahmed Al-Tayyeb di Kairo pada 4 Frebuari 2019. Ini Dokumen soal Kemanusiaan. Dari situ saya menilai bahwa ini hebat pemikiran-pemikiran beliau,” kata mantan Uskup Agung Keuskupan Semarang itu. (Paul MG).