Bimas Katolik Kucurkan 10 Miliar Lebih untuk Guru dan Penyuluh Agama Katolik Maluku

Bimas Katolik Kucurkan 10 Miliar

MALUKU,KITAKATOLIK.COM— Bimas Katolik kucurkan 10 miliar lebih untuk guru dan penyuluh agama Katolik Maluku untuk tahun anggaran 2022. Hal itu disampaikan  Pembimbing Masyarakat  Katolik Kemenag Provinsi Maluku, Bernard Fanulene pada Kegiatan Pembinaan Kompetensi Guru dan Penyuluh Agama Katolik Provinsi Maluku di Avira  Ambon Hotel Jumat (15/7/2022) yang lalu.

Seperti dilansir Bimas Katolik Kemenag RI, dana sebesar Rp 10.744.264.200,00 (sepuluh miliar tujuh ratus empat puluh empat juta dua ratus enam puluh empat dua ratus rupiah)  itu diperuntukkan bagi 243 Guru Agama Katolik penerima Tunjangan Profesi Guru (TPG) senilai Rp 9.544.264.200,00 (sembilan miliar lima ratus empat puluh empat juta dua ratus enam puluh empat ribu dua ratus rupiah). Sisanya sebesar Rp 1.200.000.000,00 (satu miliar dua ratus juta rupiah) diperuntukkan  bagi penyuluh Agama Katolik Non PNS sebanyak 100 orang.

Bernard berharap agar tunjangan dan honor tersebut dapat merangsang para guru dan penyuluh untuk semakin meningkatkan kompetensi dan tanggung jawab serta inovatif dalam pelayanan.

Moderasi  beragama

Dalam arahannya, Kepala Kantor Wilayah Kemenag Provinsi Maluku, H. Yamin, S.Ag., M.Pd.I. menegaskan bahwa guru agama dan penyuluh agama Katolik adalah teladan bagi para peserta didik atau binaan dalam menghidupkan semangat moderasi beragama.

Tugas ini, kata dia, penting karena memberikan pemahaman agama secara moderat yang esensinya adalah meningkatkan kerukunan antarsesama umat beragama.

“Guru dan penyuluh agama adalah ujung tombak Kemenag yang mengajarkan pemahaman agama sebagaimana hakikatnya untuk memberikan kesejukan dan solusi terhadap persoalan kemanusiaan,” ungkap Kakanwil.

Ia mengajak Guru dan Penyuluh Agama Katolik turut serta membantu Kementerian Agama melakukan upaya pencegahan dini dengan melakukan deteksi terhadap persoalan radikalisme dan intoleransi.

Yamin juga berharap agar para Guru dan Penyuluh Agama Katolik dapat membantu peserta didik/binaan untuk membangun citra diri sebagai manusia yang bermartabat, menumbuhkembangkan sikap dan perilaku sosial, menjunjung tinggi nilai dan norma ajaran agama, menjunjung tinggi kejujuran dalam berpikir, bersikap dan bertindak, serta menjunjung tinggi kebersamaan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. (Admin/bimaskatolik).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *