VATIKAN,KITAKATOLIK.COM—Dalam pesannya dalam Sidang Umum PBB, Paus Fransiskus menegaskan bahwa menyangkal keberadaan kehidupan manusia di dalam rahim melalui aborsi tidak menyelesaikan masalah.
“Sayangnya, beberapa negara dan lembaga internasional juga mempromosikan aborsi sebagai salah satu ‘layanan penting’ yang diberikan dalam menanggapi pandemi,” kata Paus Fransiskus, Rabu (25/9/2020) saat berbicara dalam Pertemuan Tingkat Tinggi Majelis Umum PBB melalui pesan video seperti dilaporkan Courtney Mares dari CatholicNewsAgency.
Paus merasa heran mengapa ada beberapa orang yang merasa tak masalah dengan tindakan aborsi yang merupakan bagian dari “budaya membuang” sebagai solusi mengatasi masalah. Dan menurut Paus, “budaya membuang” ini berakar pada sikap tidak menghormati martabat manusia.
“Pada asal mula ‘budaya membuang’ ini adalah kurangnya penghormatan terhadap martabat manusia, promosi ideologi dengan pemahaman reduktif tentang pribadi manusia, penolakan terhadap universalitas hak asasi manusia, dan keinginan akan kekuasaan dan kendali absolut yang tersebar luas di masyarakat saat ini. Mari kita beri nama ini: serangan terhadap kemanusiaan itu sendiri,” katanya.
Paus juga mengungkapkan kekesalannya melihat banyaknya hak asasi manusia yang di zaman kita terus dilanggar dengan impunitas. Daftar pelanggaran semacam itu, kata Paus, memang panjang, dan memberi kita gambaran menakutkan tentang kemanusiaan yang dilecehkan, dilukai, dirampas martabatnya, kebebasannya dan harapannya untuk masa depan. (Admin)