Hanya setangkai mawar
bilah-bilah kuncupnya layu sudah
ditopang batang lunglai
dalam gelas kaca
Hanya setangkai mawar
menghias arca Bunda
yang dengan tangan terbuka
berujar dalam diam
“Marilah, kamu yang berbeban!”
Kicau burung dari balik rimbun beringin
temani hati yang dingin.
Tak ada rombongan anak-anakmu mengadu
dengan nyala lilin-lilin di kaki arcamu.
Hai Maria, Bunda Penolong
yang berselubungkan matahari
dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepala.
Jangan biarkan kami diberdaya pembohong abadi,
terperangkap dalam takut
menjauh dari dekapan keibuanmu
karena kepalanya telah remuk di bawah telapakmu.
Biarlah pandemi ini cepat berlalu
biarlah harum mawar warna-warni
kembali menghias arcamu
bukti setia putra-putrimu.
Puisi karya Paul M. Goru ini termuat dalam buku “Bunda Semua Cinta” yang diterbitkan Alteras Publishing dalam rangka menyambut bulan Maria, Mei 2021.
Dalam buku setebal 178 halaman ini, terdapat 83 puisi yang ditulis oleh 83 orang pencinta Maria dengan berbagai macam latar profesi dan panggilannya. Di antaranya Romo Dr. Mudji Sutrisno, SJ, Romo AL Andang Binawan, SJ, Romo Mangun Wijaya Pr, Eka Budianta, Yosep Yapi Taum dan masih banyak lagi.
Ingin menghormati Maria lewat puisi, dapatkan buku ini di 081213750410. (Admin)