JAKARTA, KITAKATOLIK.COM—Merayakan HUT ketiganya, Vox Point Indonesia meminta para kontestan Pemilu 4 April 2019 untuk menempatkan kebebasan beragama sebagai salah satu prioritas perjuangan mereka.
Mendatangkan empat Nara Sumber Utama yaitu Hasyim Djojohadikusumo, Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Johny G Plate, Sekjend Partai Nasdem, Grace Natalie, Ketua Umum PSI, dan Roichatul Aswidah, mantan Komisioner Komnas HAM, Vox Point Indonesia menggelar diskusi publik bertajuk: Isu Kebebasan Beragama Sepi di Panggung Pilpres”, di Aula Sekolah St. Maria, Jakarta Pusat, Minggu (31/3/2019).
Meski diwarnai suasana panas di antara para pendukung Capres masing-masing, hadirin sepakat untuk menjadikan kebebasan beragama sebagai salah satu point perjuangan bersama.
“Kita berharap agar kebebasan beragama menjadi top priority dari makin banyak partai. Ketika terjadi pelanggaran terhadap kebebasan beragama, harus ada protes keras dari kita semua. Sekalipun menguntungkan secara electoral, segala gerakan yang merongrong kebhinekaan dan konstitusi, jangan didukung,” kata Ketua Umum PSI Grace Natalie.
Hal senada diungkapkan Johny G Plate. Ia berharap agar kebebasan beragama itu dibangun dan dihayati dari tingkat akar rumput. Bukan hanya di tataran para elit partai atau pemerintahan.
“Ketegasan dari pemerintahan, baik di level pusat hingga lokal, memang diperlukan. Tapi yang harus dibangun dan diupayakan terus adalah bersama-sama berjuang agar semangat kebersamaan, semangat toleransi, saling menghargai dan menghormati, itu sungguh-sungguh hidup di dalam hidup masyarakat kita sehari-hari,” kata Johny.
Sementara selaku pendukung Paslon 02 Prabowo Subyanto-Sandiaga Uno, Hasyim Djojohadikusumo berkali-kali menegaskan bahwa pihaknya tidak memberikan tempat bagi kelompok-kelompok anti kebebasan beragama, apalagi anti NKRI seperti paham Khilafah.
“Prabowo lahir dari rahim seorang ibu kristiani. Keluarganya dekatnya pun banyak yang beragama kristiani. Tak mungkin ia memberikan kesempatan apalagi mendukung Khilafah,” katanya.
Di 15 propinsi
Dilahirkan pada 12 Maret 2016, Vox Point (Populi Institute) Indonesia kini telah berada di 15 Propinsi dan beranggotakan awam katolik yang merasul di bidang politik.
“Masih ada 18 atau 19 Propinsi lagi yang harus kita ajak gabung. Setelah Pemilu nanti, kita tancap gas lagi,” kata Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional Vox Point Yohanes Handodjo Budhisedjati. Ia berharap, di tahun 2024 nanti pemetaan kader sudah bisa berjalan dengan baik.
Selain para pimpinan dan anggota Vox Point Indonesia, hadir dalam perayaan syukuran ini Dirjen Bimas Katolik Republik Indonesia Drs. Eusabius Binsasi.
Selaku moderator nasional, RD. Rofinus Neto Wuli berharap Vox Point semakin menampakkan jati dirinya sebagai tempat pengkaderan awam katolik yang berkiprah di dunia politik demi mewujudkan jati diri sebagai 100 prosen katolik sekaligus 100 prosen Indonesia.
Perayaan HUT ketiga Vox Point ditutup dengan Perayaan Ekaristi Agung yang dipimpin oleh Uskup Bandung Mgr. Antonius Subianto Bunjamin OSC. (Admin)