“Siapa yang datang dari atas adalah di atas semuanya; siapa yang berasal dari bumi, termasuk pada bumi dan berkata-kata dalam bahasa bumi. Siapa yang datang dari sorga adalah di atas semuanya. Ia memberi kesaksian tentang apa yang dilihat-Nya dan yang didengar-Nya, tetapi tak seorangpun yang menerima kesaksian-Nya itu.
Siapa yang menerima kesaksian-Nya itu, ia mengaku, bahwa Allah adalah benar. Sebab siapa yang diutus Allah, Dialah yang menyampaikan firman Allah, karena Allah mengaruniakan Roh-Nya dengan tidak terbatas.
Bapa mengasihi Anak dan telah menyerahkan segala sesuatu kepada-Nya. Barangsiapa percaya kepada Anak, ia beroleh hidup yang kekal, tetapi barangsiapa tidak taat kepada Anak, ia tidak akan melihat hidup, melainkan murka Allah tetap ada di atasnya.” (Yohanes 3: 31-36).
Oleh: Romo John Tanggul, Paroki Wangkung, Keuskupan Ruteng.
IMAN akan Tuhan Yesus Kristus yang bangkit bukan cuma menerima semua perkataanNya sebagai kebenaran, melainkan juga menerima seluruh pribadiNya sebagai Anak Allah, sumber hidup yang kekal. “Siapa saja yang percaya kepada Anak, ia beroleh hidup yang kekal!” (Yohanes 3:36).
Dalam iman itu terjalinlan relasi timbal balik. Kita tidak saja diberi hidup dan keselamatan, namun juga harus aktif mengikuti, menerima, mendengar, menghampiriNya, dan bersatu denganNya. Hanya dalam iman seperti inilah bisa muncul ketaatan sempurna.
Iman adalah sebuah anugerah dari Allah. Dengan pengantaraan Yesus, kita bisa mengenal dan mengasihi Allah Bapa. Dan Roh Bapa serta Putera menanamkan dalam hati kita seluruh Sabda Allah. Memampukan kita untuk mencintai Allah dan sesame serta menerima rencana dan kehendakNya atas hidup kita. Kita pun harus seperti para rasul yang selalu bekerjasama dengan Roh Kudus yang menjamin kebenaran pewartaan dan iman akan Allah Tritunggal Mahakudus.
Semoga kebangkitan Kristus semakin memperbesar dan menguatkan iman, harapan dan kasih kita. Dan semoga dengan bantuan doa Santo Stanislaus, Allah Tritunggal Mahakudus (+) memberkati kita sekalian yang menghayati dan mengamalkan relasi timbal balik dalam kehidupan beriman. Amin.