Kehendak Tuhan Tak Selalu Sama dengan Keinginan Kita

KITAKATOLIK.COM—Kadang orang begitu gampang berkata bahwa sesuatu  merupakan  kehendak Tuhan, hanya karena sesuai dengan keinginannya.

“Kita katakan sebagai kehendak Tuhan, adalah apa yang kita inginkan. Sebaliknya,  apa yang kita katakan bukan kehendak Tuhan adalah apa yang kita tidak maui. Itu keliru,” kata Uskup Keuskupan Bandung Mgr. Antonius Subianto Bunjami, OSC dalam kotbahnya saat Perayaan Ekaristi, Selasa (24/6/2020).

Menurut Uskup Antonius, tidaklah mudah bagi seseorang untuk memahami kehendak Allah. Agar bisa mendengarkan kehendak Tuhan dengan benar, orang  harus dekat dengan Allah dan setia mendengarkanNya sehingga  sehati dan sepikir dengan Allah.

“Kehendak Allah  mengatasi apa yang kita maui secara manusiawi. Bahkan seringkali melampaui apa yang biasa dijalankan dalam tradisi,” katanya sambil menegaskan bahwa buah dari kehendak Allah tertuju kepada keselamatan sesama, kemuliaan Allah dan akhirnya sukacita pribadi yang tak terhingga.

Patokan kehendak Tuhan, lanjut Uskup, bukanlah sesuatu yang  menyukakan dan menyenangkan, tapi  mana yang terbaik, yang memang Tuhan pilihkan untuk kita.

Dan agar bisa mengetahui kehendak Tuhan, kita harus mendengarkan Allah, orang butuh bermatiraga, berpuasa dan berdoa seperti yang dilakukan Yohanes pembabtis dan Yesus yang selalu melaksanakan kehenda Allah.

“Hanya orang yang mau dan mampu mendengarkan Allah, sesungguhnya layak untuk berbicara tentang kehendak Allah. Jika tidak dia akan dibuat bisu seperti Zakaria, sampai ia mendengarkan Allah,” kata Paus dalam kotbah dalam Perayaan Ekaristi Memperingati Kelahiran Santo Yohanes Pembabtis. (Admin)

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *