JAKARTA,KITAKATOLIK.COM—Dalam pesan natal bersama tahun 2022, Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) dan Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) meminta umat kristiani untuk terus memuliakan Allah dengan membangun tata kehidupan bersama yang penuh kasih.
“Kehadiran Sang Kasih Sejati yang menyelamatkan kita harus terus diwartakan. Berbagai kemajuan teknologi informasi dan komunikasi sebagai karya manusia seharusnya dimanfaatkan untuk memuliakan Allah dengan membangun tata kehidupan bersama yang penuh kasih,” tulis KWI dan PGI dalam surat gembala yang ditandatangani oleh Mgr. Antonius Subianto Bunjamin, OSC, selaku Ketua KWI dan Pendeta Gomar Gultom selaku Ketua PGI.
Secara khusus kedua instansi representasi umat kristiani di Indonesia ini meminta umat memanfaatkan media sosial dengan bijak. Media sosial sejatinya merupakan jalan-jalan baru untuk mewartakan kasih Allah.
“Marilah kita menuliskan pendapat, renungan, dan kotbah yang menyejukkan dan mendamaikan hati banyak orang. Kita mengunggah foto-foto tentang keindahan hidup bersama di tengah aneka perbedaan atau membuat film-film pendek yang menginspirasi orang untuk peduli kepada orang lain serta alam sekitarnya. Kita mengisi ruang publik dengan kesejukan dan kedamaian guna menyebarluaskan nilai-nilai keadilan, kesetaraan, kesederhanaan, dan kebersamaan,” tulis mereka.
Dalam surat yang juga ditandatangani oleh Sekretaris Jenderal KWI Mgr. Paskalis Bruno Syukur OFM dan Sekretaris Umum PGI Pdt. Jacklevyn F. Manuputty, ini umat juga dianjurkan untuk berani melawan ujaran kebencian dan berita bohong yang dapat merusak kerukunan hidup bersama.
“Dalam terang Natal, kita diajak untuk semakin bijak dan cerdas dalam bermedia sosial, semakin kreatif dalam mewartakan kasih, semakin setia dalam memegang nilai-nilai moral dan etika di dunia maya, sehingga kasih Allah semakin terpancar dan damai sejahtera semakin nyata,” tulis mereka lagi.
Jalan-jalan kreatif yang ditawarkan oleh media sosial, lanjut KWI dan PGI, sudah sepantasnya kita manfaatkan sebagai sarana pewartaan sehingga mampu menggerakkan banyak orang untuk menjadi duta-duta kasih dan pelopor perdamaian di lingkungan keluarga, Gereja, dan masyarakat.
Melalui jalan lain
Di bagian awal, KWI dan PGI menegaskan bahwa Perayaan Natal selalu membawa sukacita dan damai sejahtera bagi hidup kita, karena Yesus datang untuk membebaskan kita dari belenggu dosa.
“Oleh Dia yang lahir di kandang hewan, wafat di kayu salib, dan kemudian bangkit dari antara orang mati, kita dilahirkan kembali sebagai ciptaan baru dan memperoleh hidup kekal,” kata mereka.
Bertolak dari kisah orang-orang bijak dari Timur yang kembali ke negeri asalnya melalui jalan lain seperti ditunjukkan Tuhan, meski penuh tantangan, umat kristiani pun diajak untuk berani menempuh jalan baru.
“’Jalan lain’ itu dapat dipahami juga secara rohani. Sesudah bertemu dengan Yesus, orang tidak lagi menjalani hidup dengan cara lama, tetapi dengan cara yang baru, menjadi manusia baru. Dengan demikian, Natal juga mengajak kita untuk menemukan jalan baru dan kreatif dalam mewartakan kasih-Nya kepada sesama dan semua makhluk ciptaan,” kata mereka.
Selain menghargai keberagaman yang dianggap sebagai berkat, KWI dan PGI juga meminta umat untuk peduli pada sesama yang sedang menderita.
“Kasih Allah yang hadir dalam peristiwa Natal ini memanggil kita untuk peduli pada sesama yang sedang menderita, karena apa yang kita lakukan untuk saudara-saudari kita yang sedang menderita atau mengalami kehinaan, kita lakukan juga untuk Allah (bdk. Mat. 25:40),” tulis mereka dalam surat yang ditandatangani pada Senin (21/11/2022) ini. (Admin).