JAKARTA,KITAKATOLIK.COM—Menginjak usia 100 tahun, Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI), panitia menggelar Loba Cipta Lagu Hymne dan Mars KWI. Mars dan Hymne yang terpilih akan digunakan oleh KWI sebagai Mars dan Himne Lembaga KWI selanjutnya.
Selain untuk meramaikan seabad KWI, lomba ini juga mengundang seluruh umat untuk turut terlibat memberikan kontribusi pada perjalanan dan perkembangan Konferensi Wali Gereja Indonesia.
Lagu Mars dan Hymne diharapkan boleh menggambarkan tentang hidup, kebersamaan dan karya KWI sebagai salah satu bentuk sinodalitas para uskup; dan kebersamaan para uskup dalam gereja asia dan universal.
Kata-kata kunci itu antara lain: jalan bersama, mengerjakan pewartaan iman di Indonesia, membangun persaudaraan sejati, memulihkan martabat manusia, keperdulian terhadap mereka yang lemah-tersingkir, ekologi dan keterlibatan dalam hidup berbangsa dan bernegara di Indonesia.
Sejak November 2023
Rangkaian perayaan seabad KWI sendiri sebenarnya sudah dimulai pada 14 November 2023. Pada tanggal tersebut, Ketua KWI, Mgr. Antonius Bunjamin Subianto, OSC telah mencanangkan perayaan 100 tahun KWI dan akan ditutup pada November 2024.
Menurut data historis, Konferensi Para Uskup Indonesia ini lahir pada 15 Mei 1924. Tanggal ini ditentukan karena dalam sejarah 100 tahun yang silam, pada tanggal 15-16 Mei 1924 para vikaris dan prefek apostolik seluruh Hindia Belanda berkumpul di gedung pastoran Gereja Katedral Jakarta.
Sidang ini diketuai oleh Vikaris Apostolik Batavia, Mgr. Anton Pieter Franz van Velsen, S.J., yang baru saja ditahbiskan. Sidang ini dihadiri oleh 6 orang waligereja, dengan tambahan 2 orang dua orang imam(pastor), yaitu A. H. G. Brocker, M.S.C. dan S. Th. van Hoof, S.J., sebagai narasumber. (Admin)