Mengenang Arwah Orang Beriman, Paus Ajak Umat Serius Memperhatikan Orang Miskin

VATIKAN,KITAKATOLIK.COM—Saat memimpin perayaan Ekaristi dalam rangka memperingati arwah umat beriman yang telah meninggal, Paus Fransiskus mengajak umat untuk serius memperhatikan orang miskin yang berada di sekitar kita. Bahwa kita akan dihakimi oleh bagaimana kita memperlakukan para miskin.

Seruan untuk memperhatikan orang yang miskin merupakan perintah  yang sederhana, tegas, lugas dan  tak bisa ditawar-tawar. Tapi seringkali kita terjebak dalam rumusan teori dan tak sampai pada pelaksanaan yang konkrit dan menyentuh para miskin.

“Dari murid Guru yang sederhana, kita menjadi ahli kompleksitas, yang banyak berdebat dan sedikit berbuat, yang mencari jawaban lebih banyak di depan komputer daripada di depan Salib, di internet daripada di mata saudara-saudari kita,” kata Paus saat memimpin Perayaan Ekaristi mengenang arwah orang beriman di Basilika Santo Petrus, Rabu (2/11/2022).

“Kita gemar  berkomentar, berdebat, dan menjelaskan teori tetapi tidak mengenal orang miskin sekalipun namanya, tidak mengunjungi orang sakit selama berbulan-bulan, tidak pernah memberi makan atau mendandani seseorang, tidak pernah berteman dengan orang yang membutuhkan,’” tambahnya seperti dilaporkan Courtney Mores dari Catholic News Agency.

Pernyataan Paus tersebut terkait dengan pesan Yesus dalam Injil Matius 25: 34-36:  “Sebab ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum, ketika Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan; ketika Aku telanjang, kamu memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit, kamu melawat Aku; ketika Aku di dalam penjara, kamu mengunjungi Aku.”

Paus mengatakan bahwa kata-kata dalam Injil ini membantu kita  mempersiapkan kematian dan penghakiman terakhir.

“Tuhan menunggu kita di antara orang miskin dan terluka di dunia,” kata Paus sambil  mengingatkan bahwa selalu ada kecenderungan untuk lebih mengutamakan harapan duniawi ketimbang harapan untuk bersatu dengan  Tuhan yang pada akhirnya  membuat kita kehilangan pandangan tentang apa yang sesungguhnya paling penting dalam kehidupan kita.

“Karier terbaik, pencapaian terbesar, gelar dan penghargaan paling bergengsi, akumulasi kekayaan dan keuntungan duniawi, semuanya akan lenyap dalam sekejap, semuanya,” katanya. Dia menambahkan bahwa peringatan arwah umat beriman merupakan  kesempatan yang baik untuk bertanya “apakah keinginan kita ada hubungannya dengan surga.”

Setelah Misa, Paus Fransiskus melakukan kunjungan pribadi ke pemakaman di dalam Kota Vatikan. Pemakaman Teutonik, yang terletak di sebelah Basilika Santo Petrus, adalah tempat pemakaman orang-orang keturunan Jerman, Austria, dan Swiss, serta orang-orang dari negara-negara berbahasa Jerman lainnya, khususnya anggota Archconfraternity of Our Lady.

Pemakaman ini dibangun di situs bersejarah Nero’s Circus, di mana orang-orang Kristen awal di Roma menjadi martir, termasuk Santo  Petrus. (Admin).

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *