VATIKAN,KITAKATOLIK.COM—Sebagian besar umat kristiani Afghanistan yang berjumlah sangat sedikit, terpaksa menyembunyikan identitasnya karena nyawanya terancam. Hal itu terungkap dalam pertemuan antara Paus Fransiskus dengan beberapa keluarga pengungsi Afghanistan pada Rabu (22/9/2021) di Vatikan.
Seperti dilaporkan Courtney Mares dari Catholic News Agency, di antara tiga keluarga pengungsi itu, terdapat keluarga Katolik dengan empat anak dan seorang pria yang orang tuanya dibunuh oleh Taliban.
Dalam pertemuan tersebut, tujuh anak pengungsi mempersembahkan kepada paus beberapa gambar mereka dan Paus Fransiskus berdoa bersama keluarga Afghanistan tersebut.
Ali Ehsani, seorang Kristen Afghanistan yang melarikan diri dari Taliban setelah pembunuhan orang tuanya pada tahun 1997, telah memohon kepada paus untuk membantu sebuah keluarga Katolik yang terdampar di bandara Kabul sesaat setelah ibu kota Afghanistan jatuh ke tangan Taliban pada 15 Agustus 2021 silam.
Ayah dari empat anak Katolik telah hilang dan keluarga khawatir bahwa kepergiannya terkait dengan identitas Kristen mereka di tengah laporan bahwa Taliban bergerak dari pintu ke pintu untuk menemukan target.
“Kami tetap tertutup di ruang bawah tanah selama empat hari empat malam karena takut ditangkap,” kata Pary Gul Hasan Zada, ibu dari keluarga tersebut kepada L’Osservatore Romano.
Italia menawarkan suaka kepada ibu ini yang tiba di Roma pada 21 Agustus yang lalu bersama tiga putri dan satu putranya. Pary mengaku belum mendapat kabar tentang nasib suaminya sejak penangkapan bulan lalu.
Bersyukur dan terharu
Setibanya di Italia, keluarga Hasan Zada yang telah lama menghidupi imannya secara rahasia, akhirnya dapat menghadiri Misa.
“Pertama kali mereka dapat menghadiri Misa, mereka begitu terharu dan hanya bisa menangis,” kata Ehsani kepada Aid to the Church in Need.
“Sangat mengharukan memiliki kebebasan untuk secara terbuka mengakui iman mereka. Dan mereka berkata, ‘Setelah hidup dalam kegelapan selama bertahun-tahun sebagai orang Kristen rahasia, rasanya seperti dilahirkan kembali.’”
Penduduk Afghanistan terdiri dari 99% lebih beragama Islam dengan mayoritas beraliran Sunni. Ada kelompok kecil Kristen, termasuk sekitar 200 Katolik, serta Buddha, Hindu dan Baháʼí. (Admin)