Paus Fransiskus: Beriman Bukanlah Simbol Kelemahan, Tapi Tanda Kekuatan!

VATIKAN,KITAKATOLIK.COM—Beriman atau memiliki iman bukanlah ekspresi kelemahan, bukan hanya diperlukan atau dipraktekkan saat sudah tua, tapi harus menjadi komitmen seumur hidup, sejak muda.

“Pengalaman iman bukanlah simbol kelemahan kita, melainkan tanda kekuatan,” kata Paus Fransiskus  dalam Audiensi Umum di Lapangan Santo Petrus, Rabu (4/5/2022). Menurut Paus, memiliki iman merupakan sesuatu yang harus dibanggakan.

“Iman telah mengubah hidup kita, telah memurnikan pikiran kita, telah mengajari kita menyembah Tuhan dan cinta sesama kita,” kata Paus yang selama audiensi umum selalu duduk. Paus membutuhkan bantuan saat ia  perlahan-lahan berjalan tertatih-tatih untuk mencapai kursinya di Lapangan Santo Petrus.  Seperti dilaporkan Courtney Mares dari Catholic News Agency, Paus dilaporkan menerima suntikan terapi untuk cedera lututnya minggu ini.

Iman yang konsisten

Di hadapan audiensi umum, Paus berbicara tentang kesaksian yang dapat diberikan orang tua kepada generasi muda dengan tetap setia sampai akhir, seperti tokoh alkitabiah Eleazar, yang kisahnya dijelaskan dalam II Makabe.

Paus Fransiskus menyoroti contoh terpuji Eleazar  yang menghayati imannya secara konsisten dan tanpa kompromi.

Dalam kisah dalam II Makabe tersebut, kata Paus, orang-orang Yahudi dipaksa  oleh keputusan raja untuk makan daging yang dikorbankan untuk berhala.  Ketika giliran Eleazar, seorang pria tua yang sangat dihormati oleh semua orang, berusia 90-an, pejabat  raja menyarankannya untuk berpura-pura, yaitu berpura-pura makan daging tanpa benar-benar melakukannya. Mereka mengajarkan kemunafikan. Tapi Eleazar tetak teguh dan tanpa kompromi.

Paus mendorong orang tua untuk menjadi seperti Eleazar dalam menunjukkan kepada orang muda kesaksian yang konsisten tentang iman.

“Di usia tua kita, kita harus menunjukkan, dengan segala kerendahan hati dan ketegasan, bahwa percaya bukanlah sesuatu ‘untuk orang tua.’ Tidak. Iman adalah masalah hidup,” katanya dalam  audiensi yang disiarkan langsung.

Paus Fransiskus tetap duduk selama audiensi umum. Dia membutuhkan bantuan saat dia perlahan-lahan berjalan tertatih-tatih untuk mencapai kursinya di Lapangan Santo Petrus. Paus dilaporkan menerima suntikan terapi untuk cedera lututnya minggu ini.

Dalam salamnya kepada para peziarah dari berbagai belahan dunia, Paus Fransiskus antara lain   mendorong umat untuk berdoa rosario setiap hari selama bulan Mei. (Admin)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *