Paus Fransiskus: Ingatlah akan Pengadilan Terakhir

VATIKAN,KITAKATOLIK.COM—Dalam Perayaan Ekaristi mengenang jiwa para Uskup dan Kardial yang meninggal dalam kurun waktu setahun terakhir, Paus  Fransiskus meminta umat Katolik untuk merenungkan dengan sungguh-sungguh tentang penghakiman terakhir.

“Santo Ignatius menyarankan, sebelum membuat keputusan penting, bayangkanlah diri Anda di hadapan Tuhan pada hari akhir,” kata Paus Fransiskus dalam kotbahnya di Basilika Santo Petrus, Senin (4/11/2019) seperti dilaporkan Courtney Mares dari Catolic News Agency.

“Setiap pilihan hidup yang dihadapkan dengan perspektif itu pasti membuat hidup kita terarah dan pasti, karena lebih dekat kepada kebangkitan yang merupakan arti dan tujuan kehidupan,” kata Paus.

Pada bagian lain, Paus juga menegaskan bahwa cinta kasih pada sesama membuka gerbang keabadian. Melayani dengan kerendahan hati pada orang sayang sangat membutuhkan adalah membuat ruang depan firdaus.

“Seperti diingatkan Santo Paulus,  ‘amal kasih  tidak akan pernah berakhir,’ justru itulah yang menjadi jembatan yang menghubungkan  sorga dan dunia,” katanya.

Paus Fransiskus dalam Misa Mengenang Jiwa para Uskup dan Kardinal yang meninggal. (Foto: Daniel Ibanez/CNA)

Paus Fransiskus menganjurkan  kepada masing-masing kita untuk bertanya diri, apakah saya hidup dengan orientasi yang terarah pada Tuhan atau hanya berputar-putar di sekitar hidupku saja.

“Saat saya bertemu orang, apakah saya telah melibatkan Yesus? Apakah saya membawa mereka kepadaNya dalam doa? Atau apakah saya melakukan segala sesuatu dengan hanya tetap terfokus pada kebahagiaan egoistis belaka dan menyalahkan akan apa yang telah terjadi?” tanya Paus.

Paus kemudian  memberikan pertanyaa-pertanyaan refleksi lebih lanjut. “Apakah saya membiarkan diri saya tergerak oleh situasi seseorang yang membutuhkan? Bisakah saya menangis untuk mereka yang menderita? Apakah saya berdoa untuk mereka yang terabaikan?  Apakah saya membantu seseorang yang tidak memiliki apa pun untuk membalasnya?”

“Ini adalah pertanyaan tentang kehidupan, pertanyaan tentang kebangkitan,” katanya.

Paus Fransiskus mengatakan bahwa merefleksikan penghakiman terakhir dapat membantu seseorang “untuk membuat pilihan yang memiliki rasa keabadian yaitu rasa cinta.”

“Di antara banyak suara di dunia yang membuat kita kehilangan rasa keberadaan kita, marilah kita mendengarkan kehendak Yesus, bangkit dan hidup. Mari kita jadikan hari ini layaknya hidup di awal kebangkitan,” kata Paus. (Admin)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *