VATIKAN,KITAKATOLIK.COM—Bertepatan dengan peringatan Hari Kelahiran Bunda Maria pada Rabu (8/9/2021), Paus Fransiskus merilis pesan kepada para peserta Konggres Mariologi Internasional ke-20 yang digelar secara online sejak 8 hingga 11 September 2021.
Dalam pesannya, Paus menegaskan bahwa Bunda Maria memiliki kehadiran yang istimewa dan karena itu ia menjadi Bunda seluruh bangsa, terlepas dari etnis atau kebangsaan.
“Dengan demikian, sosok Maria menjadi acuan bagi budaya yang mampu mengatasi sekat-sekat yang dapat menciptakan perpecahan,” katanya.
Menurut Paus, dalam keindahan mengikuti Injil dan dalam pelayanannya untuk kebaikan bersama umat manusia dan planet ini, Bunda Maria selalu mengajarkan kita untuk mendengarkan suara-suara dari mereka yang tak bersuara atau yang suaranya tak pernah didengarkan.
Dalam kesempatan yang sama, Paus juga menegaskan bahwa misteri yang tertutup dalam pribadi Maria adalah misteri Sabda Allah yang berinkarnasi.
Paus Fransiskus mengutip Verbum Domini dari Benediktus XVI yang antara lain mendorong para sarjana untuk mempelajari hubungan antara Mariologi dan Teologi Sabda.
“Kami melihat betapa betahnya Maria dengan Sabda Allah, dengan mudah dia bergerak masuk dan keluar darinya. Dia berbicara dan berpikir dengan Firman Tuhan; Firman Tuhan menjadi firmannya, dan firmannya keluar dari Firman Tuhan. Di sini kita melihat bagaimana pikirannya selaras dengan pikiran Tuhan, bagaimana kehendaknya menyatu dengan kehendak Tuhan,” kata Paus mengutip Benediktus seperti dilaporkan Catholic News Agency.
“Karena Maria sepenuhnya diilhami oleh sabda Tuhan, dia mampu menjadi Bunda Sabda yang menjelma,” pesan Paus yang ditandatangani oleh Paus pada 22 Agustus lalu dan dibacakan oleh Kardinal Gianfranco Ravasi, presiden Dewan Kepausan untuk Kebudayaan, pada awal kongres Maria itu. (Admin)