VATIKAN,KITAKATOLIK.COM—Ibarat membangun rumah, setiap orang harus membangun dan mengembangkan dirinya di atas dasar yang kokoh. Bukan di atas pasir, tapi di atas batu karang, yaitu Firman atau Sabda-Nya.
“Firman atau Sabda Tuhan adalah dasar dari kehidupan yang Yesus inginkan dari kita, dan yang tidak akan berlalu,” kata Paus Fransiskus dalam pesan Angelusnya dari jendela Istana Apostolik kepada para peziarah yang berkumpul di Lapangan Santo Petrus, Vatikan, Minggu (14/11/2021).
Seperti dilaporkan Courney Mares dari Catholic News Agency, dalam pesannya itu Paus mendesak mereka untuk merenungkan apa yang sebenarnya menjadi fokus dalam kehidupan ini, apakah pada hal-hal sementara atau yang utama.
“Saudara-saudara, marilah kita bertanya pada diri sendiri: untuk apa kita menginvestasikan hidup kita? Pada hal-hal yang cepat berlalu dan menghilang seperti uang, kesuksesan, penampilan, kesejahteraan fisik? … Ketika saat kita tiba … kita harus meninggalkan segalanya,” katanya.
Fokus dan orientasi kehidupan kita, kata Paus, haruslah pada kekekalan. Dan salah satu cara untuk sampai ke sana adalah dengan tak jemu-jemunya berbuat baik.
“Mereka yang berbuat baik berinvestasi dalam kekekalan,” katanya sambil menambahkan, orang yang dermawan dan suka menolong, lemah lembut, sabar, tidak iri hati, tidak bergosip, tidak angkuh, tidak menyombongkan diri, adalah orang yang membangun surga di bumi.
“Mereka yang berbuat baik mungkin tidak menjadi berita utama atau menerima pengakuan atas upaya baik mereka, tetapi apa yang mereka lakukan tidak akan hilang karena kebaikan tidak pernah hilang. Kebaikan bertahan selamanya,” tukasnya.
Mendasarkan hidup seseorang pada kekekalan, ujar Paus, bukanlah pelarian dari sejarah, tetapi pencelupan ke dalam realitas duniawi untuk membuatnya kokoh, untuk mengubahnya dengan cinta, menanamkan pada mereka tanda keabadian, tanda Tuhan. (Admin)
