VATIKAN,KITAKATOLIK.COM—Allah memberikan kekuasaan atau otoritas kepada seseorang untuk kepentingan-Nya. Tapi para pemegang kekuasaan, juga dalam gereja, atau di tengah umat Allah, dapat tergoda untuk menggunakan kekuasaan itu hanya untuk kepentingan diri sendiri, bukan untuk kepentingan Allah.
“Otoritas diberikan untuk melayani, bukan mengeksploitasi orang lain. Otoritas adalah sebuah pelayanan dan dengan demikian harus dilakukan untuk kebaikan semua dan untuk penyebaran Injil. Sunggu mengerikan ketika kita melihat orang-orang yang memiliki otoritas di gereja mencari kepentingan mereka sendiri,” kata Paus Fransiskus dalam Sapaannya pada Doa Angelus, Minggu (4/10/2020) dari jendela yang menghadap ke Lapangan Santo Petrus, Vatikan.
Sebelumnya Paus menjelaskan tentang isi perikop Injil hari Minggu (Matius 21: 33-43) yang bercerita tentang ramalan Yesus tentang penderitaan dan kematian-Nya dalam perumpaan penggarap kebun anggur yang kejam.
Para penggarap diberikan kuasa atau ditempatkan di dalam Kebun Anggur itu untuk mengolah dan menghasilkan buah. Saat panen tiba, Pemilik kebun akan meminta hasil panennya. Ganti memberikan hasil panen, mereka malah membunuh para utusan (para nabi) dan kemudian Putera Pemilik Kebun Anggur (Yesus sendiri) supaya mereka bisa menguasai Kebun Anggur itu.
“Janganlah kita berpikir bahwa nasihat ini hanya berlaku untuk mereka yang menolak Yesus pada saat itu. Itu berlaku untuk sepanjang zaman, termasuk bagi kita sendiri saat ini. Bahkan hari ini Tuhan menunggu buah dari kebun anggur-Nya dari mereka, termasuk kita, yang telah Dia kirim untuk bekerja di dalam Kebun Anggur-Nya,” jelas Paus.
Di bagian lain, Paus meminta kita untuk menjadi pekerja yang baik di kebun anggur Tuhan. Bagaimana caranya? Paus menegaskan ulang pernyataan Paulus dalam bacaan liturgi hari ini, terutama Filipi 4:8.
“Semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, biarlah semuanya itu menjadi tujuan harian dan komitmen kita,” kata Paus. (Admin)