VATIKAN,KITAKATOLIK.COM—Mengampuni orang yang bersalah kepada kita, merupakan persyaratan untuk mendapatkan pengampunan dari Tuhan seperti terungkap dalam doa Bapa Kami: “Ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami,” (Matius 6:12).
Menurut Paus Fransiskus, kata-kata yang terdapat dalam doa Bapa Kami itu mengandung kebenaran yang sangat menentukan.
“Kita tidak dapat mengharapkan pengampunan Tuhan bagi kita jika kita tidak pada gilirannya memberikan pengampunan kepada sesama kita,” kata Paus dari jendela yang menghadap ke Lapangan Santo Petrus, Vatikan (13/9/2020).
“Berhentilah membenci. Usirlah dendam itu. Jika kita tidak berusaha untuk memaafkan dan mencintai, kita juga tidak akan diampuni dan dicintai,” kata Paus asal Argentina itu sesaat sebelum memanjatkan doa Angelus di hadapan para peziarah dari pelbagai negara yang berkumpul di pelataran Santo Petrus.
Bertolak dari bacaan Injil hari Minggu kemarin (Matius 18:21-35), Paus menegaskan bahwa kita harus melangkah lebih kepada belaskasihan daripada sekedar keadilan belaka.
“Dalam perumpamaan itu, kita menemukan dua sikap yang berbeda: sikap Tuhan – diwakili oleh raja – yang sangat mengampuni, karena Tuhan selalu mengampuni, dan sikap manusia. Dalam sikap ketuhanan, keadilan diliputi oleh belas kasihan, sedangkan sikap manusia terbatas pada keadilan,” katanya.
Yesus, tambah Paus, mendesak kita untuk membuka diri dengan berani pada kuasa pengampunan karena dalam hidup, kita tahu bahwa tidak semuanya diselesaikan dengan keadilan. Kita membutuhkan cinta yang penuh belas kasih. (Admin)