JAKARTA,KITAKATOLIK.COM—Setelah viral di media sosial dan ramai dikunjungi, Taman Doa Hati Tersuci Maria yang terletak di Komplek La Riviera Pantai Indah Kapuk 2 (PIK 2), Jakarta Utara diberkati Uskup Keuskupan Agung Jakarta Mgr. Ignatius Kardinal Suharyo, Jumat (5/5/2023) yang lalu.
Sepereti disampaikan Natalia Kusumo, CEO Commercial & Hotel Agung Sedayu Group, kehadiran Taman Doa ini bertujuan untuk mempertahankan keseimbangan antara yang rohani dan jasmani. Sebagai manifestasi toleransi, tempat ini diharapkan menjadi salah satu destinasi rohani umat Katolik, serta tempat alternatif bagi mereka yang ingin mencari suasana tenang dan menyejukkan hati sambil rehat sejenak dari padatnya aktivitas sehari-hari.
Kehadiran Taman Doa dengan tujuan luhur ini diapresiasi Kardinal Suharyo. Ia berharap, kehadiran Taman Doa ini bisa mengingatkan umat Katolik atas panggilannya yang mulia menuju kesempurnaan kasih, juga kesempurnaan kesucian.
Menurut Kardinal, tidaklah kebetulan bahwa peresmian Taman Doa ini dilaksanakan pada hari Jumat Pertama, hari yang dikhususkan untuk melakukan devosi kepada Hati Kudus Yesus.
Menurut tradisi gereja katolik, kata Kardinal, hari Sabtu setelah Jumat Pertama adalah hari kebaktian untuk Hati Tersuci Maria.
“Kebaktian kepada Hati Kudus adalah kebaktian syukur karena Allah telah memberikan kasihNya yang paling besar dan tuntas kepada umat manusia. Sementara devosi kepada Hati Tersuci Maria adalah ajakan untuk meneladani Bunda Maria, menanggapi panggilan Tuhan untuk kita semua, siapapun kita, untuk bertumbuh menuju kesempurnaan kesucian,” jelas Kardinal sesaat setelah acara pemberkatan Taman Doa tersebut.
Jalan untuk mencapai kesempurnaan kasih dan kesucian, tambah Kardinal, tidak selamanya harus melalui karya-karya besar, tapi melalui pilihan untuk selalu memilih yang baik. “Setiap kali kita memilih yang baik, itulah jalan menuju kesempurnaan,” katanya.
Apapun keadaan, jangan takut
Taman Doa Hati Tersuci Maria memiliki beberapa situs yang benar-benar bertujuan membangun semangat beriman umat Katolik. Bahwa betapapun berat persoalan hidup, kita harus tetap optimis karena Tuhan dengan seluruh kekuatanNya akan menyertai kita. Bahwa kita tak dibiarkan sendirian dalam pergumulan.
Memasuki pintu masuk Taman Doa, terdapat patung Santo Gregorius Agung, paus dan pujangga gereja yang terkenal karena kepintaran dan kesucian, ia juga sangat memperhatikan orang-orang yang miskin dan tertindas. Kita diajak menjadi orang pintar, suci dan penuh belaskasih.
Umat lalu diajak mengikuti 14 stasi jalan salib untuk mengenang peristiwa-peristiwa jalan Salib atau Via Dolorosa untuk menebus dosa umat manusia. Kita diajak berefleksi diri dan berdoa melalui ke-14 stasi tersebut demi kehidupan yang lebih baik. Disisipi toko rohani, prosesi Jalan Salib ditutup dengan berdoa di depan patung Bunda Maria yang dengan tangan terbuka selalu bersedia menerima kita.
Selain ke-14 stasi Jalan Salib, terdapat juga beberapa situs berupa patung-patung yang menggambarkan penyertaan dan pertolongan Tuhan dalam pergumulan manusia melalui mukjizat-mukjizatNya. Antara lain Yesus berjalan di atas air, mukjizat lima roti dan dua ikan. Juga peristiwa perkawinan di Kana, peristiwa Yesus mengubah air menjadi anggur yang menonjolkan peran Bunda Maria yang selalu menolong orang yang berada dalam kesusahan.
Tak lupa salib besar, tempat Yesus bergantung demi menebus dosa-dosa umat manusia. Saat keluar, kita bertatap dengan patung Santa Emma, seorang santa yang selalu memberikan makanan bagi orang-orang susah. Kita diajak untuk selalu memberikan “makanan” kepada sesama yang membutuhkan.
Menurut pihak pengelola, Taman Doa ini terbuka untuk umum dari pukul 08.00 hingga 20.00 WIB dan gratis. (Paul MG).