“Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya. Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah.
Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu. Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.
Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa. Barangsiapa tidak tinggal di dalam Aku, ia dibuang ke luar seperti ranting dan menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar.
Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya. Dalam hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak dan dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku.” (Yohanes 15: 1-8).
Oleh: Romo John Tanggul, Paroki Wangkung, Keuskupan Ruteng.
“AKULAH pokok anggur yang benar. Setiap ranting padaKu yang tidak berbuah (kita), dipotongNya dan setiap ranting yang berbuah (kita) dibersihkanNya, supaya ia lebih banyak berbuah… Akulah pokok anggur dan kamulah (kita) ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak berbuat apa-apa!” kata Yesus dalam Injil hari ini (Yohanes 15: 1.5).
Sabda Yesus ini mengajak kita untuk merenungkan dan menghayati serta mengamalkan relasi, komunikasi, “kebersatuan, kebersamaan, keakraban, kedekatan kita dengan Tuhan Yesus, sebagai Pokok Anggur yang benar dengan berdoa dan dengan berbuat cintakasih.
Apakah kita masih bersatu dengan Tuhan Yesus, sebagai pokok anggur sehingga bisa menghasilkan buah-buah Roh? Buah-buah Roh adalah kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kelemahlembutan, penguasaan diri (Galatia 5:22-23).
Inti dari semua buah Roh itu adalah kasih, cinta, mengasihi, mencintai. Lakukanlah semuanya dalam kasih (Omnia in caritate). Kasih kepada Tuhan, sesama, diri sendiri pasti menghasilkan buah-buah roh lainnya seperti disebutkan di atas. Saat kita berhenti berbuat kasih, berhenti mengasihi/mencintai, saat itu pulalah kita terpisah dari pokok anggur (Tuhan Yesus), saat itu pula kita tidak menghasilkan, mengkonsumsi dan menikmati buah-buah Roh itu.
Maka janganlah berhenti berbuat baik, berbuat kasih! Rajin-rajinlah berbuat baik, kasih! Janganlah terpisah dari Pokok Anggur! Bersatulah selalu dengan Tuhan! Hasilkan buah Roh dalam hidup ini “di sini dan saat ini”! Nikmatilah buah Roh itu! Kita pasti bahagia.
Semoga dengan bantuan doa Bunda Maria dan Santo Yosef, Allah Tritunggal Mahakudus (+) memberkati kita sekalian yang selalu bersatu dengan Pokok Anggur dan selalu menghasilkan buah-buah Roh. Amin.