Renungan Sabtu, 26 November 2022: Berjaga-jagalah dengan Berdoa dan Bekerja!

Pada waktu itu, Yesus berkata kepada murid-muridNya: “Jagalah dirimu, supaya hatimu jangan sarat oleh pesta pora dan kemabukan serta kepentingan-kepentingan duniawi   dan supaya hari Tuhan jangan dengan tiba-tiba  jatuh ke atas dirimu  seperti suatu jerat. Sebab ia akan menimpa semua penduduk bumi ini.

Berjaga-jagalah senantiasa sambil berdoa,  supaya kamu beroleh kekuatan untuk luput dari semua yang akan terjadi itu, dan supaya kamu tahan berdiri di hadapan Anak Manusia.” (Lukas 21: 34-36).

Oleh: Romo John Tanggul, Paroki Wangkung, Keuskupan Ruteng.

SEORANG  tuan rumah yang baik pasti akan bersikap “berjaga-jaga” ketika seorang sahabatnya (tamunya) berkata “akan bertamu” ke rumahnya. Tuan rumah tentu akan mempersiapkan segala sesuatunya dengan  sebaik-baiknya untuk  menyambut sahabatnya itu.

Sesungguhnya Tuhan (tamu agung kita) setiap saat datang bertamu, bertemu dan beraktivitas  dengan kita di tengah-tengah  kehidupan atau kesibukan harian kita untuk  membawa “yang terbaik dan terindah” (kabar baik dan sukacita) bagi  kita, apapun keadaan yang dialami “di sini dan saat ini”.

Maka sikap kita  yang pantas terhadap Kedatangan Tuhan itu adalah selalu berjaga-jaga setiap saat juga! Artinya kita menyiapkan yang  terbaik dan terindah dari hidup kita untuk  menyambut kedatangan dan kehadiranNya.  “Berjaga-jagalah senantiasa sambil (dan) berdoalah!” (Lukas  21:34-36). Berjaga-jaga sama dengan berbuat sesuatu atau bekerja dan berdoalah senantiasa. Berdoalah dan bekerjalah, bukan berdoa saja, lalu tidak kerja. Atau bekerja saja, lalu tidak berdoa!

Inilah aktivitas dasar kita  selama Tahun Liturgi C 2022 yang ditutup hari ini dan yang akan dilaksanakan juga pada Tahun Liturgi A 2023 yang dibuka besok dengan Minggu I Masa Adven. Apakah kita  sudah beribadat/berdoa/misa harian (vakultatip), terutama wajib misa/ibadat bersama Hari Minggu sebelum bekerja sepanjang Tahun Liturgi C tahun 2022 ini?  Atau bekerja saja, tanpa doa/misa? Atau berdoa saja dan tidak bekerja?  Apakah kita sudah  beribadat/misa setiap hari Minggu (paling kurang 52 hari Minggu) sebelum bekerja hari Senin s/d hari Sabtu selama tahun Liturgi C 2022 ini?

Apakah pada hari-hari  Minggu besok, kita  ikut ibadat/misa sebelum bekerja hari-hari  Senin s/d hari Sabtu selama Tahun Liturgi A 2023 besok?

Itulah sesungguhnya aktivitas dasar kita. Itulah model berjaga-berjaga kita dalam mengisi hari-hari hidup kita. Jaga keseimbangan antara hidup ora et labora kita.  Selamat berjaga-jaga sambil berdoa dan bekerja.

Semoga Allah Tritunggal Mahakudus yang selalu datang dan bertamu di dalam hati, hidup dan karya kita  saat ini di sini (+) memberkati kita  sekalian yang selalu berjaga-jaga dengan  berdoa dan bekerja saat ini di sini. Amin.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *