Renungan Selasa, 19 Juli 2022: Menjadi Bagian dari Keluarga Yesus

Sekali peristiwa, ketika Yesus masih berbicara dengan orang banyak itu, ibu-Nya  dan saudara-saudara-Nya  berdiri di luar dan berusaha menemui Dia.

Maka seorang berkata kepada-Nya: “Lihatlah, ibu-Mu dan saudara-saudara-Mu ada di luar dan berusaha menemui Engkau.”  Tetapi jawab Yesus kepada orang yang menyampaikan berita itu kepada-Nya: “Siapa ibu-Ku? Dan siapa saudara-saudara-Ku?”

Lalu kata-Nya, sambil menunjuk ke arah murid-murid-Nya: “Ini ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku! Sebab siapapun yang melakukan kehendak Bapa-Ku di sorga, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan, dialah ibu-Ku.” (Matius 12:46-50).

Oleh: Romo John Tanggul, Paroki Wangkung, Keuskupan Ruteng.

YESUS memberi definisi baru tentang keluarga. Bukan sekedar kumpulan orang-orang (suami, isteri, anak-anak) yang memiliki ikatan darah dan ikatan perkawinan, melainkan jauh lebih luas dan mendalam yaitu persekutuan orang-orang yang mendengarkan dan melaksanakan rencana dan kehendak Allah.

Yesus mau menegaskan bahwa keluarga kita  bukanlah “suatu persekutuan biasa” tempat orang berkumpul atas namanya sendiri atau atas dasar kepentingan manusia semata-mata. Memang itu juga satu dasarnya!

Tetapi lebih mendalam lagi dari itu: Keluarga kita adalah  persekutuan atas nama Allah dan atas dasar Allah  yang diberi tugas dan tanggungjawab untuk mendengarkan, mewujudkan serta melakukan  rencana dan kehendak Allah, dan menjadi tempat bertumbuh  dan berkembangnya nilai-nilai  keagamaan (iman, harap dan cintaksih) serta kebaikan dan kebenaran serta keselamatan umum/bersama.

Keluarga kita adalah persekutuan doa, persekutuan iman, harap dan cintakasih kristiani (persekutuan mendengarkan dan melaksanakan kehendak Allah). Sudahkah kita  beri porsi tempat dan waktu  yang pas dan seimbang untuk  berdoa di tengah kesibukan duniawi ini?

Bagaimana doa malam bersama dalam keluarga kita? Sudahkah kita berbagi kasih, melakukan aneka perbuatan baik dan kasih untuk Tuhan dan orang lain? Mudah-mudahan kita, keluarga kita tidak melupakan atau mengabaikan itu karena kesibukan dan tuntutan kerja kita yang   semakin padat.

Selamat menjadi anggota Keluarga Allah. Selamat mendengarkan dan melaksanakan kehendak Allah dlm praktek!  Semoga Allah Tritunggal Mahakudus (+) memberkati kita  yang tekun mendengarkan dan melaksanakan kehendak Allah. Amin.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *