Lalu Ia berkata kepada mereka: “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk. Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum.
Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka, mereka akan memegang ular, dan sekalipun mereka minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh.”
Sesudah Tuhan Yesus berbicara demikian kepada mereka, terangkatlah Ia ke sorga, lalu duduk di sebelah kanan Allah. Merekapun pergilah memberitakan Injil ke segala penjuru, dan Tuhan turut bekerja dan meneguhkan firman itu dengan tanda-tanda yang menyertainya. (Markus 16: 15-20).
Oleh: Romo John Tanggul, Paroki Wangkung, Keuskupan Ruteng.
HARI ini kita merayakan pesta Santo Markus, Penginjil. Setelah Pentakosta, Markus turut menemani Paulus dan Barnabas dalam perjalanan misioner mereka. Dan Markus banyak membantu Petrus di Roma (1 Petrus 5:13). Setelah kematian Petrus dan Paulus, ia berangkat ke Aleksandria untuk mewartakan Kristus dan memimpin komunitas beriman sebagai Uskup. Ia mengalami penderitaan panjang serta menyakitkan sebelum gugur sebagai martir.
Markus menulis Injilnya untuk jemaat di Roma yang mengalami penganiayaan atau penderitaan. Ia mau supaya mereka teguh dan setia dalam iman akan Kristus, yang menderita, sengsara, wafat, dan bangkit serta datang kembali untuk menyelamatkan mereka. Penderitaan adalah “harga kemuridan”, bagian dari hidup kemuridan. Namun, setelah menderita, Allah akan membenarkan mereka seperti ditunjukkanNya dalam peristiwa kebangkitan Yesus.
Markus tidak sekedar mengajak kita untuk tabah, tekun dan setia dalam menghadapi penderitaan, namun lebih dari itu, mengajak kita untuk melihat penderitaan itu sebagai bagian dari iman; sebagai sarana untuk menguji dan memupuk iman. “Kamu akan dibenci semua orang oleh karena namaKu. Tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya, ia akan selamat!” (Markus 13:13).
Semoga kita berani bertahan dalam iman! Selamat Pesta Santo Markus, Pengarang Injil. Semoga kesetiaan iman dalam penderitaan yang ditunjukkan Markus Pengarang Injil meneguhkan iman kita saat ini dan di sini. Semoga dengan bantuan doa Santo Markus, kita sekalian yang setia dalam iman akan Kristus yang bangkit diberkati oleh Allah Tritunggal Mahakudus (+) Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin.