Renungan Senin, 1 Agustus 2022: Mukjizat Kerelaan Memberi dan Berbagi

Sekali peristiwa, setelah mendengar berita pembunuhan Yohanes pembabtis, menyingkirlah Ia dari situ, dan hendak mengasingkan diri dengan perahu ke tempat yang sunyi. Tetapi orang banyak mendengarnya dan mengikuti Dia dengan mengambil jalan darat dari kota-kota mereka.

Ketika Yesus mendarat, Ia melihat orang banyak yang besar jumlahnya, maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka  dan Ia menyembuhkan mereka yang sakit.

Menjelang malam, murid-murid-Nya datang kepada-Nya dan berkata: “Tempat ini sunyi dan hari sudah mulai malam. Suruhlah orang banyak itu pergi supaya mereka dapat membeli makanan di desa-desa.”

Tetapi Yesus berkata kepada mereka: “Tidak perlu mereka pergi, kamu harus memberi mereka makan.” Jawab mereka: “Yang ada pada kami di sini hanya lima roti  dan dua ikan.” Yesus berkata: “Bawalah ke mari kepada-Ku.” Lalu disuruh-Nya orang banyak itu duduk di rumput.

Dan setelah diambil-Nya lima roti dan dua ikan  itu, Yesus menengadah ke langit dan mengucap berkat, lalu memecah-mecahkan roti  itu dan memberikannya kepada murid-murid-Nya, lalu murid-murid-Nya membagi-bagikannya kepada orang banyak. Dan mereka semuanya makan sampai kenyang. Kemudian orang mengumpulkan potongan-potongan roti yang sisa, dua belas bakul penuh. Yang ikut makan kira-kira lima ribu laki-laki, tidak termasuk perempuan dan anak-anak. (Matius 14: 13-21)

Oleh:Romo John Tanggul, Paroki Wangkung, Keuskupan Ruteng

DALAM Injil tadi, Yesus meminta kepada para murid untuk menyerahkan apa yang mereka miliki kepada Yesus. Hasilnya luar biasa. Terjadi mukjizat perbanyakan atau pergandaan roti dan ikan yang sedikit  sekali dan mengembalikan lagi semuanya itu kepada murid-muridNya dan Yesus mengajak murid-muridNya untuk membagikan (berbagi) kepada orang banyak  yang sedang “kelaparan”, supaya mereka juga kenyang, tidak menderita kelaparan.

Ajakan Yesus ini ditujukan kita  untuk ada kerelaan memberi meski sedikit, tapi ada: Hanya 5 roti dan 2 ikan, dan berbagi kepada  sesama yang “sedang kelaparan”. Yang sedikit  yang kita berikan dan bagikan kepada yang membutuhkannya akan diberkati dan dilipatgandakan oleh Tuhan dengan Rahmat dan kuat kuasaNya, akan dikembalikanNya lagi kepada kita “saat ini di sini”, kapan dan di mana saja berada lebih banyak lagi, bahkan akan berkelimpahan. “Dan mereka semuanya makan sampai kenyang. Kemudian orang mengumpulkan potongan-potongan  roti yang sisa, 12 bakul penuh” (Mat. 14:20).

Mukjizat masih bisa terjadi “saat ini dan di sini” kalau kita “rela memberi dan berkorban dan berbagi”. Tuhan akan melipatgandakan perbuatan kita dengan memberi Rahmat dan berkatNya ke atas kita.

Selamat memberi, memberi dan memberi; jangan pelit berbagi. Selamat menikmati mukjizat Tuhan. Semoga dengan bantuan doa Santo Alfonsus Maria de Liguori, Allah Tritunggal Mahakudus (+) memberkati kita sekalian yang punya semangat memberi dan berbagi. Amin.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *