Romo Hendrik Sengga Didapati Meninggal Setelah Dua Hari Tak Terlihat di Komunitas

MAUMERE,KITAKATOLIK.COM—Romo Hendrik Sengga, pastor asal Wolowaru, Ende Lio yang selama ini bertugas di wilayah Keuskupan Maumere, Flores, dikemukan telah meninggal dunia pada Sabtu (7 September 2024) pukul 10.40 WITA di rumah Komunitas Abdon Longinus Pusat Pastoral (Puspas) Kesukupan Maumere.

Tak diketahui persis kapan pria kelahiran Jopu, Ende Lio, 57 tahun silam itu. Yang jelas, ia tak terlihat di komunitas sejak dua hari silam. Kecurigaan muncul ketika romo Wilfrid Valiance, Sekretaris Puspas Keuskupan Maumere, melihat sepeda motor romo Hendrik tetap terparkir selama beberapa hari di tempat parkir.

Tak terlihat dua hari, Romo Wilfrid lalu memanggil almarhum,  tapi tak ada tanggapan sama sekali.  Saat dilakukan kegiatan bersih-bersih, Fransiskus Xaverius Koten (46) dan Alexander Dino yang merupakan staf Puspas Katedral mencium aroma bangkai. Keduanya awalnya mengira aroma tersebut adalah aroma tikus mati.

Mereka langsung mencari sumber aroma tersebut  yang ternyata berasal dari kamar korban. Karena penasaran adanya lalat hijau yang terbang keluar masuk lubang ventilasi maka Damianus Tue (sopir Puspas) naik ke  kursi untuk melihat ke dalam kamar korban melalui lubang ventilasi.

Damianus Tue melihat bahwa korban sudah tidak bernyawa lagi dengan  posisi tidur terlentang di atas tempat tidur dengan badan membengkak serta mengeluarkan aroma tidak sedap. Damianus, Fransiskus dan Alexander langsung mendobrak pintu kamar korban dan menghubungi pihak  Polres Sikka. Tim dari nit Inafis Polres Sikka lalu melakukan identifikasi.

Jenazah korban langsung dievakuasi dan dibawa ke ruang RSUD TC hillers Maumere untuk dilakukan pemeriksaan oleh tim medis. Dan kemudian disemanyamkan di Gereja Paroki Katedral Santo Yosep Maumere. Misa requem digelar pada pukul 11.00 WITA, Minggu (8/9/2024) dan kemudian dimakamkan di Pekuburan Para Imam Projo Keuskupan Maumere.

Seperti diumumkan Sekretaris Uskup Maumere, Romo Yakobus Donnisius Migo, Misa Peringatan Malam Keempat (Nara Krus) akan digelar pada Rabu (11 September 2024)  puluk 17 WITA di Gereja Paroki Katedral Santo Yosep Maumere.

Ditahbiskan 1994

Romo Endi, begitu almarhum biasa disapa, ditahbiskan imam pada tahun 1994  dan pernah bertugas di beberapa paroki di wilayah Keuskupan Maumere, antara lain Paroki Santo Yosep Maumere, Paroki  Halehebing dan Paroki Koting. Beberapa rekannya menyebutkan kalau korban memiliki komplikasi sakit gula serta asam urat.

Dalam keluarga intinya, Romo Endi tak sendirian yang ditahbiskan sebagai imam. Ia memiliki seorang adik yang juga memilih menjadi imam Tuhan di lingkungan Dioses Agung Ende yaitu romo  Yance Sengga Pr.  yang dikenal sebagai ahli liturgi di Keuskupan Agung Ende.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *