Sabtu (18-1-2025): Mari, Ikut Tuhan Yesus! Bertanggungjawablah atas Panggilan Kita Masing-masing! (Markus 2: 13-17)

Sesudah itu Yesus pergi lagi ke pantai danau, dan seluruh orang banyak datang kepada-Nya,  lalu Ia mengajar mereka. Kemudian ketika Ia berjalan lewat di situ, Ia melihat Lewi anak Alfeus duduk di rumah cukai lalu Ia berkata kepadanya: “Ikutlah Aku!” 

Maka berdirilah Lewi lalu mengikuti Dia.  Kemudian ketika Yesus makan di rumah orang itu, banyak pemungut cukai dan orang berdosa makan bersama-sama dengan Dia dan murid-murid-Nya, sebab banyak orang yang mengikuti Dia. 

Pada waktu ahli-ahli Taurat dari golongan Farisi  melihat, bahwa Ia makan dengan pemungut cukai dan orang berdosa itu, berkatalah mereka kepada murid-murid-Nya: “Mengapa Ia makan bersama-sama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?”  Yesus mendengarnya dan berkata kepada mereka: “Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit; Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa.” (Markus 2: 13-17).

Oleh: Romo John Tanggul, Paroki Santo Yakobus Wangkung, Keuskupan Ruteng.

KITA punya panggilan hidup masing-masing. Paus,  Kardinal, Uskup, Imam, Biarawan-biarawati, Bapak-Ibu Keluarga, Pedagang, Petani, Guru dan lain-lain adalah panggilan hidup kita dan harus disyukur dan dinikmati serta dijalankan dengan hati gembira.  Dan kita dipanggil untuk melayani atau mengabdi Tuhan dan sesama serta lingkungan alam ciptaan lainnya.

Dan inti mengabdi/melayani adalah beri yang terbaik dan terindah untuk Tuhan, orang lain dan lingkungan alam ciptaan lainnya. Fokus pengabdian/pelayanan adalah  “yang lain” (Tuhan dan sesama serta lingkungan alam ciptaan lainnya), bukan diri sendiri.

Panggilan itu adalah hak penuh dari Tuhan Allah dan Tuhan Allah memanggil kita untuk “mengikuti” Dia melalui bidang tugas kita masing-masing  dengan melayani atau mengabdi. Panggilan kita itu merupakan kerjasama antara Tuhan dan kita sendiri. Artinya Tuhan bertanggungjawab atas panggilan hidup kita.  Tuhan terlibat dan turut campur tangan dalam panggilan hidup kita.  Dan kita pun harus bertanggung jawab atas panggilan hidup kita masing-masing dengan melayani atau mengabdi.  Mengembangkannya untuk mendatangkan keselamatan,  sukacita dan kebahagiaan hidup orang lain.

Yesus memanggil Lewi dan pemungut cukai dalam Injil hari ini: “Ikutlah Aku! Maka berdirilah Lewi lalu mengikuti Yesus!” (Markus 2:14).

Allah memanggil semua orang berdosa; Ia menghapuskan, menebus dosa (Lewi, pemungut cukai,  kita  yang Ia kehendaki).  Ia memanggil kita semua untuk mengikutiNya dan bertobat dan melanjutkan karya pelayanan atau pengabdiannya.  Konsekwensinya, kita harus bertobat dan  bertanggungjawab atas panggilan hidup yang telah diterima. Menikmati panggilan hidup kita “saat ini dan di sini” dengan penuh sukacita dan kegembiraan. Menikmati panggilan hidup dengan  penuh rasa tanggung jawab kepada diri, sesama, lingkungan alam ciptaan lainnya dan Tuhan.

Semoga Allah Tritunggal Mahakudus (+) memberkati kita semua yang bertanggung jawab atas panggilan hidup kita masing-masing “saat ini di sini”. Amin.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *