Yang dilarang adalah pembuatan patung untuk disembah menggantikan Allah. Keluaran 25: 18-19 dan Bilangan 21: 4-9 menunjukkan bahwa sejauh tidak disembah sebagai pengganti Allah, Allah tidak melarang pembuatan patung.
KITAKATOLIK.COM. Berbeda dengan gereja-gereja lainnya yang nampak telanjang – paling banter hanya ada salib tanpa corpus, rumah ibadah Katolik selalu berisi patung-patung yang memperkaya kesakralannya. Patung menjadi salah satu sarana doa bagi umat Katolik.
Banyak orang lalu menuduh umat Katolik sesat. Alasan yang biasa dilontarkan adalah larangan pembuatan patung seperti tertulis dalam Keluaran 20: 4-5. Bunyinya: “Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apapun yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di air di bawah bumi. Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, TUHAN, Allahmu, adalah Allah yang cemburu…”.
Lalu diperkuat lagi dengan nats Ulangan 5: 6 dan kemudian Kitab Imamat 26: 1, ”Janganlah kamu membuat berhala bagimu, dan patung atau tugu berhala janganlah kamu dirikan bagimu; juga batu berukir janganlah kamu tempatkan di negerimu untuk sujud menyembah kepadanya, sebab Akulah TUHAN, Allahmu”.
BACA JUGA: Prof.Dr. Martin Harun, OFM: “Yang Dilarang Itu Patung Allah Bapa!” https://www.kitakatolik.com/prof-dr-martin-h…ung-allah-bapa-2/
Benarkah Allah dalam Kitab Suci, secara total melarang pembuatan patung? Nyatanya tidak! Yang dilarang itu pembuatan patung untuk disembah menggantikan Allah. Jadi kedua ayat dalam Keluaran 20: 4-5 seperti dikutip di atas, harus dibaca sebagai satu kesatuan.
Toh dalam bagian lain Alkitab, Allah malah memerintahkan untuk membuat patung. Coba lihat Keluaran 25: 18-19 yang bercerita tentang perintah untuk membuat kerub dari emas tempaan (patung). Begitu pun Bilangan 21: 7-9 yang berisi perintah untuk membuat ular tedung (yang dibuat dari tembaga) sebagai simbol penyelamatan yang dibawa oleh penderitaan dan wafat Yesus di Kayu salib.
Yesus, Gambar Allah
Sekali lagi, yang dilarang adalah membuat patung untuk disembah sebab hanya Allah saja yang layak disembah. Mengapa umat Israel tidak membuat patung Allah saja sebagai obyek penyembahan mereka? Mengapa Allah melarang umat Israel untuk membuat patung-Nya?
“Itu karena umat Israel tidak pernah melihat rupa Allah karena belum pernah diperlihatkan. Lantaran belum pernah diperlihatkan, maka kemungkinan untuk salah melukis gambaran-Nya pun bisa saja terjadi,” kata Pastor Dr. Bernard Boli Ujan, SVD.
Maka ada perintah dalam Ulangan 4:15-16; ”Hati-hatilah sekali – sebab kamu tidak melihat sesuatu rupa pada hari TUHAN berfirman kepadamu di Horeb dan tengah-tengah api – supaya jangan kamu berlaku busuk dengan membuat bagimu patung yang menyerupai berhala apapun: yang berbentuk laki-laki atau perempuan.”
Tetapi, tambah doktor Liturgi dari Sant Anselmo Roma, ini gambar itu mulai kelihatan sejak peristiwa inkarnasi, Sabda menjadi manusia. Yesus menjadi gambar Allah yang kelihatan. Seperti tertulis dalam Kolose 1: 15: “Ia adalah gambaran Allah yang tidak kelihatan….”
Bahwa Kristus adalah gambaran Allah nampak pula dari pernyataan Yesus sendiri dalam Yohanes 14: 9: “… Barang siapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa, bagaimana engkau berkata: tunjukkanlah Bapa itu bagi kami?”
“Nah, karena manusia sudah dapat mengenal Allah, maka manusiapun sudah dapat membuat simbol Allah yang tepat tanpa perlu khawatir resiko salah atau disesatkan,” kata Pastor Bernard yang pernah dipercaya sebagai Sekretaris Eksekutif Komisi Liturgi KWI.
“Melalui peristiwa Yesus, Allah yang tidak kelihatan telah menjadi manusia yang serupa dengan kita. Jadi punya muka, punya tangan, punya kaki, punya tubuh. Dalam diri Kristus kita bisa melihat bahkan bisa meraba dan menyentuh Allah. Maka berdasarkan teks dan keyakinan itu, Gereja Barat, didukung oleh tradisi Romawi menumbuhkembangkan kebiasaan menggunakan patung itu dalam tradisi Gereja,”kata pria kelahiran Lembata, Nusa Tenggara Timur ini.
Jadi sebenarnya tidak ada alasan sama sekali untuk meragukan penggunaan patung dan salib Tuhan Yesus dalam liturgi dan devosi-devosi Katolik.
“Malah dalam berbagai aspek, penggunaan patung dan salib Tuhan Yesus justru mampu meningkatkan kecintaan manusia akan Allah. Tuhan Yesus yang hadir dua milenium lalu kembali dihadirkan secara spiritual sekarang dan di mana-mana melalui patung dan gambar-Nya,” tegasya.
5 Comments on “Sebenarnya Tak Ada Larangan Membuat atau Berdoa Memakai Patung”