Seratusan Pasukan “Laudato Si” Turun Kampanyekan Pilah Sampah dalam Natal Nasional

JAKARTA,KITAKATOLIK.COM—Lebih dari 100 anggota “Laudato si” – kelompok umat yang konsern pada masalah perlindungan lingkungan hidup – terlihat sangat aktif dalam menangani potensi “sampah” di Indonesia Arena, Gelora Bung Karno (GBK), Sabtu (28/12/2024).

Mengenakan baju putih bertuliskan “Laudato Si”, bersarung tangan plastik putih, sambil membawa kantong plastik hitam, mereka berjaga di kotak-kotak sampah yang banyak bertebaran di lantai dasar hingga lantai empat Indonesia Arena, GBK itu. Di pojok atas masing-masing kotak sampah berukuran besar itu, tertulis dengan huruf besar peruntukkan masing-masing kotal itu.

Ada tulisan “Sampah Sisa Makanan” (Air sisa makanan, makanan berminyak, dll), “Sampah Plastik” (Botol, gelas plastik, senduk plastik). Ada juga ajakan, “Yuk pilah food waste di sini, langsung kita jadikan kompos!”

“Kami mengarahkan umat untuk menempatkan sisa makanan dan bekas alat makan di tempat yang sesuai peruntukkannya. Bila ada yang salah menempatkan, kami mengambilnya kembali dan meletakkannya di tempat yang tepat,” kata Agnes, voluntir “Laudato Si” dari Paroki Santa Theresia, Jakarta Pusat.

BACA JUGA: Hadiri Natal Nasional, Presiden Prabowo: Perayaan Natal Ini Mengekspesikan Kepribadian Kita  hadiri-natal-nas…kepribadian-kita/

Jijik? Tentu saja tidak. “Semua kotoran ini ‘kan makanan baru dan belum membusuk. Apalagi kita pakai sarung tanggan,” kata Zaneta, rekan voluntir Agnes yang berasal dari Paroki Matias Rasul, Kosambi Baru, Jakarta Barat.

Edukasi umat

Pakaian mereka rapih, jauh beda dengan para pemungut  sampah yang biasanya terlihat kumuh. Keseratus pasukan “laudato si” itu merupakan bagian dari umat. Dengan begitu, umat disadarkan bahwa tugas memilah sampah adalah tugas umat juga.

Siska Gunawan (ketiga dari kanan) bersama rekan-rekan “Laudato Si”

“Tugas kita bukan sekedar menjaga agar kebersihan di GBK tetap terjaga, tapi yang lebih penting lagi, adalah mengedukasi umat tentang pemeliharaan lingkungan hidup, antara lain dengan memilah sampah mereka, di manapun mereka berada, bukan hanya di GBK,” kata salah Siska Gunawan, salah seorang koordinator “Laudato Si” dalam Perayaan Natal di GBK.

Menurut Siska, minimal ada dua kategori sampah yang harus dipilah, organik dan anorganik. Dengan beberapa turunannya. Turunan dari yang anorganik dalam perayaan Natal ini adalah pelastik, bekas minuman kaleng, tempat makan plastik.

“Jadi ada empat beberapa pilahan sampah. Yang plastik dan sebagainya itu bisa dibersihkan dan digunakan lagi, atau juga didaur ulang. Sementara sisa makanan tergolong sampah organik dan bisa dijadikan kompos,” jelas Siska.

Berjejaring

Menurut Siska, keseratus anggota pasukan “Laudato Si” yang bertugas di GBK itu adalah sukarelawan yang sudah lama berjejaring untuk memelihara lingkungan hidup seperti diamanatkan Paus Fransiskus melalui Ensiklik “Laudato Si” yang diumumkan pada 2015 yang lalu.

“Tahun depan usianya sudah 10 tahun. Dan gerakan ini bukan seperti LSM, tapi gerakan umat yang bertolak dari iman. Ini gerakan iman,” kata Siska. Hingga kini, relawan Laudato Si tersebar di 33 Kota Besar di Indonesia dan berjumlah sekitar 2000 hingga 3000-an simpatisan. (Paul MG).

One Comment on “Seratusan Pasukan “Laudato Si” Turun Kampanyekan Pilah Sampah dalam Natal Nasional”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *