KITAKATOLIK.COM—Status kewargaan kita dalam Kerajaan Kristus tak ditentukan oleh KTP, atau surat babtis yang kita punya. Juga bukan salib yang kita kenakan atau kita gantungkan di rumah kita.
“Itu semua penting. Tapi yang menjadi identitas bahwa kita adalah bagian dari Kerajaan Kristus adalah kasih,” kata RD Sheko Swandi Marlindo, ekonom Keuskupan Purwokerto dalam misa Hari Raya Kristus Raja Semesta Alam, di Paroki Kristus Raja, Purwokerto, Minggu (22/11/2020).
Meyinggung bacaan Injil hari ini (Matius 25: 31-46) ia melihat adanya kontradiksi antara Perayaan Kristus Raja Semesta Alam dengan pesan Injil di mana Yesus mengidentikkan diriNya dengan orang lapar, haus, miskin, asing, telanjang, sakit dan dalam penjara.
“Hal itu menunjukkan bahwa Kristus raja hadir dalam wujud para saudara kita yang menderita. Oleh sebab itu kita diajak untuk memiliki kepekaan dalam bertindak, untuk mengalami kehadiran Kristus di tengah saudara-saudari kita yang juga mengalami penderitaan. Yesus mengajak kita menghayati warga kerajaan Allah bukan dalam kemewahan tapi dalam keterlibatan dalam penderitaan sesama,” kata pastor kelahiran 4 Maret 1973 ini.
Pastor yang ditahbiskan pada 23 Juli 2003 ini mengajak kita untuk menolong orang-orang yang membutuhkan pertolongan kita.
“Kita bisa mendoakan mereka. Tapi juga harus ditanggapi secara konkrit. Keberadaan kita sebagai anggota Kerajaan Kristus, mesti menjadi nyata,” katanya.
Belum 100 tahun
Hari Raya Kristus Raja Semesta Alam ditetapkan oleh Paus Pius IX pada 1925. Pada mulanya dirayakan pada Minggu terakhir bulan Oktober menjelang Hari Raya Semua Orang Kudus, 1 November. Melalui ensiklik Quas Primas, Paus mau menunjukkan bahwa dengan gelas Yesus dan perayaan pesta itu, Kristus diakui lebih tinggi dan berkuasa di atas segala kekuatan yang diagung-agungkan oleh dunia.
Pembaharuan liturgi pasca KV II, sejak 1970 menempatkan Hari Raya Kristus Raja Semesta Alam pada hari Minggu pertama Masa Adven. Dengan perubahan tersebut, Kristus mau ditempatkan bukan hanya sebagai raja semesta alam (kosmos), tetapi juga sebagai raja eskatologis. Yesus juga sebagai raja yang menentukan penghakiman atas semua orang dan segala makhluk di dunia. (Admin)