MEULABOH,KITAKATOLIK.COM—Keempat mahasiswa (tiga putra, satu putri) yang merupakan pengurus Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) Universitas Teuku Umar (UTU) Aceh, akhirnya meminta maaf dan sekaligus mengundurkan diri dari tugas mereka sebagai pengurus inti DPM UTU Aceh.
“Kami pengurus DPM Universitas Teuku Umar, memohon maaaf kepada seluruh alumni UTU dan seluruh umat muslim di Aceh atas kekhilafan kami dalam membuat dan menyebarkan flyer tentang ucapan selamat hari Jumat Agung yang mengakibatkan keresahan di tengah-tengah masyarat. Kami berjanji untuk tidak mengulanginya lagi dan kami mulai hari ini, mengundurkan diri dari DPM UTU,” bunyi pernyataan mereka yang diunggah akun tiktok pada Senin (10/4/2023) yang lalu.
Permohonan maaf sekaligus pengunduran diri tersebut merupakan buntut dari tindakan mereka memposting ucapan “Selamat Memperingati Hari Jumat Agung” di laman resmi Instagram DPM.UTU dan mengantasnamakan Dewan Perwakilan Mahasiswa Universitas Teuku Umar.
Melawan akidah
Ucapan selamat yang diunggah pada Jumat (7/4/2023) dini hari itu mendatangkan reaksi dari banyak pihak. Dan seperti diberitakan dialeksis.com, Senin (10/4/2023), pihak rektorat mengaku bila masalah ini telah terselesaikan setelah pihak rektorat bertemu Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Kabupaten Aceh Barat.
Ketua MPU Aceh Barat Tgk. Mahdi Kari Usman mengaku, masalah itu sudah selesai di tahap kampus. Ia juga meminta pada kampus agar mahasiswa dibina oleh pihak kampus dari dasar hingga paham tentang syariat Islam.
“Pembinaannya ditangani oleh dosen UTU, Ustad Sulaiman,” kata Tgk. Mahdi Kari Usman. Adapun para mahasiswa tersebut tetap diperbolehkan kuliah seperti biasa namun dinonaktifkan dari kepengurusan DPM UTU.
Selain itu, MPU Aceh Barat juga meminta pihak kampus untuk mensyahadatkan kembali mahasiswa yang telah mengaku salah karena kalimat yang dibuat itu murtad secara perbuatan.
“Jadi diminta untuk disyahadatkan lagi,” tutup Tgk Mahdi Kari Usman kepada dialektis.com. (Admin/dialektis.com)