Yesus Tak Pernah Menyebut DiriNya Allah, Adakah Bukti Kitab Suci Bahwa Dia Allah?

KITAKATOLIK.COM—Apakah dalam Injil, Yesus pernah menyebut secara langsung bahwa Dia itu Allah? Apakah Yesus sendiri pernah berkata, “Aku ini Allah” atau “Aku ini Tuhan?”

Memang ada sidikit keterangan dalam Injil Matius terkait pencobaan Yesus di padang gurun oleh Iblis setelah Ia berpuasa selama 40 hari lamanya. “Ada pula tertulis: Janganlah Engkau mencobai Tuhan, Allahmu!” (Matius 4:7).

Tapi menurut Uskup Malang, Mgr. Henricus Pidyarto, O.Carm, kalimat langsung seperti  “Aku ini adalah Tuhan” atau “Aku ini adalah Allah” memang tidak ada.

Meski demikian, tambah Uskup Pidyarto, bukti bahwa Yesus adalah Tuhan dan Allah tetaplah tak terpungkiri.  Secara harafiah memang tak ada, tapi esensinya sama. Apa saja itu?

Pertama, Yesus pernah berkata kepada orang Yahudi, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sebelum Abraham jadi, Aku telah ada” (Yohanes 8:58). Pada kesempatan lain Ia berkata, “Aku dan Bapa adalah satu.” (Yohanes 10:30).

Begitu juga sebelum menderita,  Yesus berdoa kepada BapaNya, “Segala milikKu adalah milikMu dan milikMu adalah milikKu (Yohanes 17:9-10).

“Semua ucapan Yesus itu tidak menungkin bisa diucapkan oleh seorang manusia biasa. Justru karena sadar bahwa Dia adalah anak Allah, maka Yesus bisa mengucapkan kalimat-kalimat seperti itu,” tegas Uskup Pidyarto dalam buku “Mempertanggungjawabkan Iman Katolik”,  yang diterbitkan oleh Penerbit Dioma, Malang, Agustus, 2012.

Kedua, setelah membasuh kaki para rasul, Yesus berkata demikian, ”Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan Tuhan. Jadi, jikalau Aku membasuh kakimu, Aku yang adalah Tuhan dan Gurumu, maka kamu wajib saling membasuh kakimu” (Yohanes 13:14).

Menurut Uskup, kata Tuhan (Yunani: Kyrios) yang digunakan dalam nats di atas merupakan sebutan yang menyatakan keallahanNya.

Dalam kebudayaan Yohani profan, kata dia, kata Kyrios memiliki tiga arti, yaitu tua atau majikan, sebutan anak kepada ayahnya, atau sebutan untuk dewa. Dan dalam  Kitab suci Perjajian Lama versi Yunani (Septuaginta), istilah Kyrios dipakai untuk menggantikan nama Yahwe, Allah Israel. Yang dipakai adalah arti ketiga dari istilah kyrios.

“Jadi bila dalam kitab suci versi asli Ibrani ada nama suci Yahweh, maka dalam terjemahan Yunaninya nama suci itu diganti dengan gelar Kyrios. Jadi, Yesus mengenakan pada diriNya sendiri gelar Kyrios yang bagi orang Yahudi merupakan gelar ilahi,” urainya.

Ketiga, di Taman Getsemani, Yesus bertanya kepada orang-orang Yahudi yang mau menangkap diriNya, “Siapakah yang kamu cari?” Jawab mereka, “Yesus dari Nasaret.” Maka Yesus menjawab lagi, “Akulah Dia.”

Ketika Ia berkata  kepada mereka, “Akulah Dia”, mundurlah mereka dan jatuh ke tanah” (Yohanes  18:6).

Mengapa mereka ketakutan dan jatuh ke tanah?  Menurut Uskup, kisah aneh ini bisa dipahami, jika kita tahu bahwa dalam Septuaginta ungkapan “Akulah Dia (Yunani Ego eimi) biasanya diucapkan oleh Allah Israel atau Yahweh untuk mengatakan diriNya sebagai Allah. Dalam Yesaya 43:10, misalnya, Allah berfirman, “Kamu adalah saksi-saksiKu…dan hambaKu yang telah Kupilih, supaya kamu tahu dan percaya kepadaKu dan mengerti, bahwa Aku tetap Dia (Ego eimi). Sebelum Aku tidak ada Allah dibentuk, dan sesudah Aku tidak akan ada lagi.”

Tambah Uskup, ungkapan “Akulah Dia” praktis menjadi nama ilahi.

“Jadi dengan berkata ‘Akulah Dia’, secara samar-samar Yesus mau menyatakan keallahanNya kepada mereka yang mau menangkapNya. Tidak mengherankan kalau mereka malah jatuh tak berdaya,” kata Uskup.

Mgr. Henricus Pidyarto,O.Carm, Uskup Keuskupan Malang

Keempat, sebelum Yesus membangkitkan Lazarus dari kematiannya, Ia berkata, “Penyakit itu tidak akan membawa kematian, tetapi akan menyatakan kemuliaan Allah, sebab oleh penyakit itu Anak Allah akan dimuliakan” (Yohanes  11:4).

Di luar peristiwa tersebut, Yesus sering menyebut Allah di surga sebagai Bapa-Ku (Matius 7:21; 10:32; Lukas 2:49; Yohanes 2:16; 5:17) dan lain-lain.

Memang dalam Perjanjian Lama, terang Uskup, istilah Anak Allah bisa dipakai untuk menyebut manusia biasa (misalnya para raja Israel). Akan tetapi, di mulut Yesus, istilah Anak Allah itu tentunya dipakai untuk menyatakan keallahanNya.

Uskup Pidyarto menyimpulkan bahwa memang tak  ada ayat dalam Injil di mana Yesus sendiri berkata dengan tiga kata “Aku adalah Allah” atau “Aku ini Tuhan”. Namun, ada banyak ucapan Yesus yang pada hakikatnya menyatakan kesadaran Yesus akan keillahianNya. (Admin)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *