Pemberkatan Taman Doa Our Lady of Akita PIK2, Terinspirasi Mukjizat Maria di Jepang

KITAKATOLIK.COM—SETELAH menghadirkan Taman Doa Hati Tersuci Maria yang terletak di La Riviera Pondok Indah Kapuk 2 (PIK2) dan diberkati Mgr. Ignatius Kardinal Suharyo pada Mei 2023 yang lalu, kini hadir Taman Doa Our Lady of Akita di Osaka Residences, PIK2.

Pihak Pengembang PIK2, Agung Sedayu Group (ASG) mengerjakan Taman Doa Our Lady of Akita PIK2 ini dalam waktu relatif singkat, hanya tiga bulan, dan menjadi hadiah Natal bagi umat Katolik di bulan Desember 2023 ini.

“Ini  bukan hanya merupakan pemenuhan komitmen developer kepada pada konsumen, namun sekaligus juga menjadi kado Natal terindah bagi umat Katolik,” kata Evelina Setiawan selaku Corp. Marketing and Promotion Agung Sedayu Group setelah Misa Syukur, Sabtu (16/12/2023) petang hingga malam.

Patung Santo Yosep dan Our Lady of Akita. Dibawa langsung dari Jepang.

Perayaan Ekaristi dipersembahkan oleh Sekretaris Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) Romo Vinsentius Adi Prasojo Pr didampingi Ketua Seksi Pendidikan KAJ Romo Charles Agustino C. Pr dan Romo Aloisius Widianto Pr, Pastor Paroki Regina Coeli, Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara.

Pastor Adi Prasojo berharap Taman Doa ini bisa menjadi oase bagi umat katolik metropolitan, terutama yang bermukin di PIK2 maupun para peziarah lainnya. Ia berharap taman doa ini menjadi tempat nyaman bagi mereka yang ingin menikmati suasana tenang dan menyejukkan hati sambil rehat sejenak dari padatnya aktivitas sehari-hari.

Mukjizat Maria di Jepang

Taman Doa Our Lady of Akita ini terinspirasi dan merupakan replikasi dari Taman Doa Our Lady of Akita di Jepang di mana terjadi peristiwa Ilahi (mukjizat) Patung Bunda Maria meneteskan air mata sebanyak 101 kali.

Patung Our Lady of Akita dipahat di tahun 1983 oleh Saburo Wakasa, seorang pengrajin kayu yang tinggal di wilayah Akita.

Air mata yang jatuh dari mata patung Bunda Maria mulai menetes pada 4 Januari 1975. Tetesan terus terjadi hingga 101 kali pada tahun 1981. Setiap kali patung itu meneteskan air mata, para suster yang mengurus gereja Seitai Hoshikai,  tempat patung itu diletakkan, menghentikan seluruh aktivitas mereka dan berdoa rosario di depan patung itu. Di akhir pembacaan, pastor menghapus air mata dari patung itu.

Yang menarik, tim dari Universitas Gifu dan Universitas Akita yang memeriksa sampel memastikan bahwa kandungan air mata yang keluar, sama dengan kandungan air mata manusia.

Tahun 1994, dimulailah pembangunan gereja dan menunjuk  Ichiro Urano San —  seorang umat katolik Takasari dan seorang daiku atau perancang dan ahli konstruksi kayu tradisional Jepang yang juga ahli kayu bangunan kuil Jepang –, menjadi arsitektur utama. Ichiro sendiri merupakan penyaksi dari menetesnya air mata dari patung Bunda Maria yang ke-72.

Tanggal 1 Mei 1995, bertepatan dengan pesta Santo Yosep Pekerja,  lokasi konstruksi diberkati oleh Uskup Keiichi Sato, Ordinaris dari Keuskupan Niigata. Pada musim semi tahun 2000, pembangunan Seitai Hoshikai dimulai dan di tanggal 1 Mei 2002, gereja baru Seitai Hoshikai ditahbiskan.

Mempermudah umat Katolik

CEO PIK2 Steven Kusumo berharap agar kehadiran taman doa ini dapat membantu umat Katolik untuk menikmati dan mengalami jejak historis mukjizat Bunda Maria di Akita, Jepang.

CEO PIK2 Steven Kusumo. Berharap bisa “mendekatkan” Our Lady of Akita, Jepang dengan umat katolik Indonesia.

“Tidak mudah bagi umat secara umum untuk berkunjung atau berziarah ke Akita, Jepang. Waktu dan biaya yang dibutuhkan cukup besar. Sehingga dari beberapa kali diskusi, muncullah ide untuk membangun gereja yang serupa dengan yang di Jepang. Dan juga tentunya patung Bunda Maria dan Santo Yosef yang serupa dengan di Jepang. Tuannya hanya satum yaitu memudahkan umat Katolik untuk beribadah,” kata Steven. (Paul MG).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *