Paus Fransiskus: Utamakan Kehidupan Batin, Jangan Terlampau Fokus pada Pencitraan!

VATIKAN,KITAKATOLIK.COM—Dalam pesan Angelusnya pada Minggu (12/11/2023), Paus Fransiskus mengajak umat beriman untuk lebih mengutamakan pengembangan kehidupan batin, ketimbang khawatir atas memperhatikan penampilan fisik dan pencitraan.

Pesan tersebut disampaikan Bapa Suci dalam kaitan dengan Bacaan Injil pada hari Minggu tersebut (Matius 12: 1-13) tentang lima gadis yang bijaksana dan lima gadis yang bodoh. Gadis bijak memiliki ketersediaan minyak lampu tambahan untuk menerangi sampai Tuhan tiba. Sementara yang bodoh tak menyediakan cadangan minyak.

Perbedaan antara mereka yang menyiapkan pelitanya dengan minyak dan mereka yang tidak adalah perbedaan antara “niat baik” dan “persiapan”.  Dan itu terkait dengan kehidupan batin kita.

“Minyak tidak bisa dilihat. Ia ada di dalam lampu, tidak mencolok, tapi tanpanya, lampu tidak memberikan cahaya,” kata Paus sambil menegaskan bahwa saat ini ada banyak hambatan untuk mendapatkan momen refleksi batin yang sejati.

Menurut Paus, situasi yang sama tergambar pula kini. Saat ini kita sangat memperhatikan penampilan luar kita, yang penting menjaga citra diri dengan baik dan memberikan kesan yang baik di depan orang lain.

“Kita perlu memperhatikan dan menata kehidupan batin kita. Ini berarti mengetahui bagaimana untuk berhenti dan mendengarkan hati seseorang, untuk mengawasi pikiran dan perasaannya sendiri,” kata Paus di hadapan para peziarah dari seluruh dunia yang berkumpul di Lapangan Santo Petrus, Vatikan.

Untuk terlibat dalam refleksi batin dan kontemplasi yang diperlukan untuk kehidupan spiritual yang sehat membutuhkan lebih dari sekedar kemauan untuk mendengarkan.

“Ini berarti mengetahui bagaimana memberikan ruang untuk keheningan, sehingga mampu mendengarkan dan itu memerlukan pengorbanan,” katanya seperti dilaporkan  Matthew Santucci dari Catholic News Agency (CNA).

Rasa kemanusiaan menang

Dalam pesannya setelah  mendaraskan doa Angelus, Paus menyerukan kepada para pemimpin dunia, terutama mereka yang terlibat dalamnya, untuk segera menghentikan perang antara Israel dan Hamas.

“Setiap hari pikiran kami tertuju pada situasi yang sangat serius di Israel dan Palestina. Saya dekat dengan semua orang yang menderita, warga Palestina dan Israel. Saya memeluk mereka di saat yang gelap ini. Dan saya banyak berdoa untuk mereka.”

“Cukup, saudara-saudara, cukup! Di Gaza, korban luka harus segera diberi pertolongan, warga sipil harus dilindungi, dan lebih banyak lagi bantuan kemanusiaan harus diberikan kepada masyarakat yang kelelahan. Para sandera, di antaranya banyak orang lanjut usia dan anak-anak, harus dibebaskan.”

“Setiap manusia,  baik itu Nasrani, Yahudi, Islam, apapun suku dan agamanya, setiap manusia adalah suci, berharga di mata Tuhan dan berhak hidup damai. Janganlah kita putus asa: kita berdoa dan bekerja tanpa kenal lelah agar rasa kemanusiaan menang atas kekerasan hati,” kata Paus. (Admin/CNA).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *