Sabtu (11-1-2024): Janganlah Mencuri Kemuliaan Tuhan, Tuhanlah yang Harus Kita Muliakan! (Yohanes 3: 22-30)us Layani Tuhan dengan Sepenuh Hati! (Yohanes 3: 22-30)

Sesudah itu Yesus pergi dengan murid-murid-Nya ke tanah Yudea dan Ia diam di sana bersama-sama mereka dan membaptis. Akan tetapi Yohanespun  membaptis juga di Ainon, dekat Salim, sebab di situ banyak air, dan orang-orang datang ke situ untuk dibaptis,  sebab pada waktu itu Yohanes belum dimasukkan ke dalam penjara. Maka timbullah perselisihan di antara murid-murid Yohanes dengan seorang Yahudi tentang penyucian. 

Lalu mereka datang kepada Yohanes dan berkata kepadanya: “Rabi, orang yang bersama dengan engkau di seberang sungai Yordan dan yang tentang Dia engkau telah memberi kesaksian, Dia membaptis juga dan semua orang pergi kepada-Nya.”

Jawab Yohanes: “Tidak ada seorangpun yang dapat mengambil sesuatu bagi dirinya, kalau tidak dikaruniakan kepadanya dari sorga.  Kamu sendiri dapat memberi kesaksian, bahwa aku telah berkata: Aku bukan Mesias, tetapi aku diutus untuk mendahului-Nya.  Yang empunya mempelai perempuan, ialah mempelai laki-laki;  tetapi sahabat mempelai laki-laki, yang berdiri dekat dia dan yang mendengarkannya, sangat bersukacita mendengar suara mempelai laki-laki itu. Itulah sukacitaku, dan sekarang sukacitaku itu penuh.  Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil.” (Yohanes 3: 22-30).

Oleh: Romo John Tanggul, Paroki Wangkung, Keuskupan Ruteng).

YOHANES menyadarkan dan mengingatkan kita semua bahwa Tuhan Allah adalah segala-galanya. Dia berada di atas segala-galanya. Segala sesuatu terarah dan tertuju kepadaNya.  Demikian pun hidup dan karya kita sekarang dan di sini, hendaknya terarah dan tertuju kepadaNya. Tuhan Allah menjadi fokus.

Yohanes Pembaptis menyadari betul “siapa dirinya” di hadapan Tuhan. Dia tidak merasa diri hebat atau memuji dirinya sendiri atau merasa diri “disaingi” saat orang-orang  mengatakan kepadanya bahwa Yesus juga melakukan pembaptisan dan banyak orang datang kepadaNya. “Rabi,  orang yang bersama engkau di seberang sungai Yordan dan yang tentang Dia engkau telah memberi kesaksian, Dia membaptis juga dan semua orang pergi kepadaNya!” (Yohanes  3:26).

Yohanes memberikan jawaban: “Tidak ada seorang pun yang dapat mengambil sesuatu bagi dirinya,  kalau tidak dikaruniakan kepadanya dari surga!” (Yohanes 3:27).

Yohanes mengingatkan dan mengajar kita bahwa segala-galanya kita peroleh dari Tuhan. Dalam segala hal atau perkara, Tuhanlah yang harus dimuliakan, bukan diri kita. Orang lainlah yang dimuliakan, bukan diri sendiri.  Alam ciptaan lainlah yang “dimuliakan”. Sukacita atau kegembiraan kita adalah Tuhan dan orang lain dan alam ciptaan lainnya. Tuhan dan alam ciptaan lainnya harus  “makin besar” dan kita  harus semakin kecil.

Rendah hati  terhadap Tuhan, orang lain dan lingkungan alam ciptaan lainnya. Inilah tanda orang rendah hati. Fokus kepada Tuhan dan kepada orang lain dan lingkungan alam ciptaannya. “Itulah sukacitaku,  dan sekarang sukacitaku itu penuh. Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil!”

Selamat fokus kepada Tuhan Allah dan orang lain serta lingkungan alam ciptaan lainnya. Jangan fokus bagi diri sendiri. Nanti bonus sukacita, kegembiraan, kebahagiaan hidup diberikan Tuhan kepada kita.

Semoga Allah Tritunggal Mahakudus (+) memberkati kita  sekalian yang selalu  fokus kepada Tuhan Allah dan orang lain dan lingkungan alam ciptaan lainnya. Amin.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *