Senin (17-2-2025): Jadilah TANDA Berkat Dan Kehadiran Tuhan bagi Sesama! (Markus 8: 11-13)

Lalu muncullah orang-orang Farisi dan bersoal jawab dengan Yesus. Untuk mencobai Dia mereka meminta dari pada-Nya suatu tanda dari sorga.  

Maka mengeluhlah  Ia dalam hati-Nya dan berkata: “Mengapa angkatan ini meminta tanda? Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kepada angkatan ini sekali-kali tidak akan diberi tanda.” 

Ia meninggalkan mereka; Ia naik pula ke perahu dan bertolak ke seberang. (Markus 8: 11-13).

Oleh: Romo John Tanggul, Paroki Wangkung, Keuskupan Ruteng.

“SEKALI  peristiwa datanglah orang-orang Farisi dan bersoal jawab dg Yesus.  Untuk mencobai Dia,  mereka meminta daripadaNya suatu tanda dari surga!” (Markus 8:11).

“Hidup ini harus jadi berkat!”kata sebuah lagu yang sering kita dengar. Hidup kita sebagai orang yang percaya kepada Kristus “saat ini di sini” sebenarnya merupakan suatu “tanda” bahwa kita adalah orang yang diberkati oleh Tuhan dan menjadi berkat bagi  orang lain dan lingkungan alam ciptaan lainnya.

Kalau demikian, mengapa terkadang  bahkan sering, kita masih meminta tanda dari Tuhan sebagai bukti bahwa DIA ada,  hadir dan memberkati, mencintai dan menyelamatkan kita? Mengapa meragukan kehadiran Tuhan dan kuat kuasa serta rencana dan kehendakNya?

Padahal sebenarnya ada banyak tanda di dalam hidup dan karya kita yang diberikan oleh Tuhan sebagai bukti bahwa Tuhan ada,  hadir,  berkarya,  campur tangan dalam  peristiwa dan pengalaman hidup kita. Bahwa Tuhan mencintai dan memberkati kita.

Tuhan sudah memberikan mukjizat-mukjizat besar kepada kita. Seluruh hidup kita saat ini di sini adalah mukjizat dari Tuhan. CintaNya adalah tanda,  bukti Tuhan ada untuk kita.

“Tak ada kasih/cinta yang paling agung daripada kasih orang yg menyerahkan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya!” kata Yesus (Yohanes  15:13). Tubuh dan DarahNya sendiri yang sering kita  santap dalam  Misa Harian – fakultatip dan terutama wajib pd setiap Hari Minggu dan Raya yang disamakan dengan Hari Minggu dan yang diwajibkan oleh Hukum Gereja Katolik adalah bukit atau tanda nyata Tuhan mencintai dan  memberkati kita. Sakramen-sakramen adalah tanda nyata  kehadiran Tuhan yang menyelamatkan kita.

Dari kita hanya diminta sikap percaya sungguh dan tahu bersyukur dan berterimakasih untuk semua tanda berkat yang melimpah itu, bukan malah mempertanyakan lagi seperti orang farisi tadi.

Selamat bersyukur karena telah menjadi berkat bagi orang lain dan lingkungan alam ciptaan lainnya.  Selamat menjadi tanda dan berkat yang membawa dan membagi berkat Tuhan bagi orang lain dan lingkungan alam ciptaan lainnya.  Hidup kita harus jadi tanda berkat Tuhan.

Semoga Allah Tritunggal Mahakudus (+) memberkati kita sekalian yang rajin menjadi dan membawa serta memberi berkat Tuhan untuk orang lain dan lingkungan alam ciptaan lainnya. Amin.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *