Di Italia, 28 Imam Meninggal Karena COVID-19

ITALIA, KITAKATOLIK.COM—Surat Kabar Italia Avvenire yang dimiliki oleh Konferensi para Uskup Italia  melaporkan sudah terdapat 28 imam yang meninggal di Italia karena terserang virus corona.

Hanya tiga orang dari antaranya yang berusia di bawah 70 tahun. Selebihnya berusia di atas 70 tahun, dan lebih dari separuhnya berusia di atas 80 tahun. Yang termuda, Pastor Avanzini dari Dioses Parma, berusia 54 tahun.

Seperti dilaporkan Courtney Mares dari Catholic News Agency, Kamis (19/3), sebelas imam yang meninggal berasal dari Keuskupan Bergamo. Bergamo adalah keuskupan tempat asal  Paus St. Yohanes XXIII.

Para pastor yang meninggal itu, antara lain, Pastor Remo Rota, seorang imam Italia yang melayani sebagai misionaris di Republik Demokratik Kongo selama 38 tahun. Pastor berusia 77 tahun ini meninggal pada tanggal 17 Maret di Bergamo setelah dites positif mengidap virus corona.

Dari Keuskupan Parma, terdapat enam orang pastor yang meninggal, di antaranya adalah Pastor . Franco Minardi, yang melayani paroki yang sama selama 70 tahun, dan Pastor  Nicola Masi, seorang Misionaris Saveriani Parma, yang pernah melayani sebagai misionaris di Amazon.

Keuskupan Piacenza-Bobbio melaporkan kematian tiga pastor, termasuk saudara kembar 87 tahun, Fr. Mario Boselli dan Fr. Giovanni Boselli.

Keuskupan lain di Italia yang melaporkan kematian akibat virus korona adalah Cremona, Milan, Lodi, Brescia, Casale Monferrato dan Tortona.

Pemakaman pribadi ditawarkan untuk para imam yang telah meninggal, karena semua upacara keagamaan publik, termasuk pernikahan dan pemakaman, dilarang oleh pemerintah Italia.

Hampir 3.000 orang meninggal akibat COVID-19 di Italia dalam waktu kurang dari sebulan setelah 35.700 orang dinyatakan positif terkena virus corona pada 18 Maret. (Admin/CNA)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *