Kamis (13-3-2025): Berdoalan dengan Penuh Iman, Tuhan Pasti Mengabulkan Doamu! (Matius 7: 7-12)

“Mintalah, maka akan diberikan kepadamu;  carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.  Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat  dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan.  

Adakah seorang dari padamu yang memberi batu kepada anaknya, jika ia meminta roti,  atau memberi ular, jika ia meminta ikan? Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik  kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan yang baik  kepada mereka yang meminta kepada-Nya.

Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu,  perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.”  (Matius 7: 7-12).

Oleh: Romo John Tanggul, Paroki Wangkung, Keuskupan Ruteng.

MENINGKATKAN semangat doa adalah salah satu aktivitas yang mesti dijalankan dalam Retret Agung selama Masa Prapaska (selain puasa dan pantang,  tobat dan amal kasih).

Kita perlu belajar dari Ratu Ester dalam  bacaan pertama hari ini. Dia selalu mengandalkan Tuhan sebagai benteng perlindungan di dalam “bahaya”. Dia selalu berdoa (dengan  sadar dan penuh iman) agar Umat Israel  dijauhkan dari marabahaya.  Kepasrahan di dalam doa (berdoa dengan sadar dan iman yang penuh) membuat Ester diperhatikan oleh Tuhan. “Di kala bahaya maut menyerang,  Ratu Ester pun berlindung pada Tuhan!” (Ester 4:10a).

Dalam Injil  hari ini,  Yesus menyinggung tentang doa,  berdoa dan pengabulan doa. Adalah baik dan “wajib” meminta atau memohon sesuatu (berdoa)  kepada  Tuhan, teristimewa dalam Misa Harian (fakultatip) dan atau Misa bersama “wajib”  pada Hari Minggu dan Hari-hari yang diwajibkan oleh Gereja Katolik. “Mintalah maka kamu akan diberi; Carilah,  maka  kamu akan mendapat; Ketuklah,  maka pintu akan dibukakan bagimu!” (Matius  7:7).

Soal pengabulan doa,  itu adalah “urusan Tuhan sendiri”, kehendak Allah sendiri. Yang pasti Tuhan selalu mengabulkan do akita; tidak bisa tidak dikabulkan. Pada dasarnya, Tuhan yang kita imani sudah, sedang dan akan mendengarkan dan mengabulkan doa kita. Ia memberikan yang terbaik dan terindah untuk kita. Tetapi yang diberikan itu sesuai dengan rencana dan kehendak Allah sendiri, bukan sesuai “selera”, keinginan, kehendak kita saja.

Maka dalam doa, berdoa perlu pasrahkan diri dan hidup serta persoalan hidup kita kepada rencana dan kehendak Allah. Biarkanlah Allah sendiri yang “mengatur, mengurus” doa,  permintaan kita sesuai dengan kehendakNya. Dan yang kita terima, itulah yang terbaik dan terindah. Maka harus disyukuri.    “Jadilah kehendakMu!” adalah Doa yg diajarkan Yesus kepada kita. Doa dengan sadar dan dengan sikap iman yang penuh.

Selamat berdoa dengan  sadar dan dengan sikap  iman yang penuh dan tulus. Semoga Allah Tritunggal Mahakudus yang selalu mengabulkan doa kita dan  (+) memberkati kita sekalian yang berdoa dengan  sadar dan  iman yang penuh. Amin.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *