VATIKAN,KITAKATOLIK.COM—Dalam pesan videonya yang dirilis 5 Maret waktu setempat, Paus Fransiskus menegaskan bila kunjungannya ke Irak merupakan kunjungan seorang peziarah perdamaian.
“Saya datang sebagai peziarah perdamaian yang mengulurkan tangan persaudaraan dan didorong oleh keinginan untuk berdoa bersama dan berjalan bersama, juga dengan saudara-saudari dari tradisi agama lain, mengikuti langkah bapak bangsa Abraham yang menggabungkan Muslim, Yahudi dan Kristen dalam satu keluarga,” kata Paus Fransiskus dalam pesan videonya yang ditujukan kepada mayarakat Irak seperti dilaporkan Courtney Mares dari Catholic News Agency.
Dalam video tersebut, Paus Fransiskus juga mengungkapkan keinginannya untuk melihat para saudara dan saudari terkasih di Irak dan juga mengunjungi tempat lahir peradaban kuno dan luar biasa.
Paus mengatakan bahwa dia merasa “terhormat bertemu dengan Gereja martir,” dan mengungkapkan rasa terima kasih kepada orang-orang Kristen di Irak yang telah menyaksikan iman mereka kepada Yesus di tengah pencobaan yang sangat berat.
“Di mata Anda masih ada gambaran tentang rumah-rumah yang hancur dan gereja-gereja yang dinodai, dan di hati Anda ada luka-luka kasih sayang yang ditinggalkan dan rumah-rumah yang ditinggalkan,” katanya.
“Saya ingin membawakan Anda belaian penuh kasih dari seluruh Gereja, yang dekat dengan Anda dan Timur Tengah yang tersiksa dan mendorong Anda untuk maju,” tambahnya.
Dalam pesan video kepada rakyat Irak, Paus Fransiskus mengucapkan dua kalimat dalam bahasa Arab yaitu “As-salamu alaykum,” yang berarti “damai besertamu” dan “shukran,” yang berarti “terima kasih.”
Perjalanan Paus Fransiskus pada 5-8 Maret ke Irak akan membawanya dari penggalian situs-situs sejarah alkitabiah yang berusia ribuan tahun ke gereja-gereja di mana umat Katolik menderita serangan teroris yang mengerikan dalam beberapa tahun yang lalu.
Dia akan mengunjungi sebuah gereja Katolik di Baghdad pada 5 Maret yang merupakan tempat serangan bunuh diri oleh ISIS dalam Misa Minggu 2010 di mana lebih dari 50 orang meninggal.
Keesokan harinya Paus akan bertemu dengan pemimpin Muslim dan pemimpin agama lainnya di Ur, Irak selatan yang dicatat oleh Alkitab sebagai tempat kelahiran Abraham. (Admin)