KWI dan PGI: Kita Bisa Saja Menderita, Namun Kita Pasti Bisa Menjalaninya dengan Damai Karena Allah Beserta Kita!

JAKARTA,KITAKATOLIK.COM—Di tengah kondisi sulit saat ini, Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) dan Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) berpesan supaya semua umat Kristen bisa melihat dan merasakan kehadiran Yesus sebagai Sang Terang dalam kegelapan. Juga bahwa Tuhan  senantiasa menyerati dan bekerja untuk mendatangkan pemulihan.

“Salah satu pesan penting yang perlu kita renungkan dan sadari bersama adalah bahwa penyertaan Allah dikisahkan sejak Perjanjian Lama,” tulis  KWI dan PGI dalam pesan Natal Bersama 2020 yang ditandatangani Mgr. Ignatius Kardinal Suharyo  dan Mgr. Antonius Subianto Bunjamin (selaku Ketua dan Sekjen KWI)  dan Pdt. Gomar Gultom dan Pdt. Jack Manuputi, M.Th (Ketua Umum dan Sekum PGI).

Ditegaskan pula bahwa Natal seharusnya adalah berita sukacita dan pewartaan kasih Allah bagi dunia. Kekuatan cinta dan penyertaan Allah harusnya menjadi sumber kekuatan yang memampukan orang percaya untuk menumbuhkan rasa setia kawan di tengah masyarakat dan mau rela saling melayani orang-orang yang terpinggirkan dan menderita.

“Pertanyaan yang mesti kita renungkan untuk menjadikan perayaan Natal aktual pada masa sekarang ini adalah: bagaimana Gereja menjalankan perutusannya dalam masyarakat, bangsa dan negara kita yang sedang menghadapi berbagai macam tantangan itu? Tentu dengan mengikuti Yesus Kristus, Sang Imanuel, ‘yang berjalan berkeliling sambil berbuat baik….’” tulis mereka mengutip Kis 10: 38.

Mereka juga meminta umat kristiani untuk terus berbesar hati karena penyertaan Allah.

Ketua PGI Pdt. Gomar Gultom, M.Th.

“Satu hal yang membuat kita tetap berdiri teguh di dalam badai ini adalah karena kita yakin bahwa hanya Allah saja sumber pertolongan kita. Sebagai orang kristen, kita bisa mederita seperti yang dialami orang lainnya, namun kita bisa menjalaninya dengan damai di dalam keyakinan bahwa Allah sorgawi berjalan bersama kita untuk menghadapinya,” tegas mereka.

Allah, lanjut mereka, tidak membiarkan kita dikuasai oleh roh ketakutan, tetapi oleh kekuatan  cinta yang  memampukan kita mengontrol hidup kita, dan menghadapi situasi yang sulit ini  dengan keyakinan.  (pamago)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *