NIGERIA,KITAKATOLIK.COM—Hampir 200 umat Kristiani diberitakan dibunuh dalam masa Natal tahun ini. Umat kristiani yang dibunuh tersebut menyebar di beberapa desa Kristen di Negara Bagian Plateau, Nigeria Tengah.
Menurut laporan beberapa sumber berita lokal dan aktivis hak asasi manusia (HAM), 198 umat Kristen terbunuh dalam serangkaian serangan teror di 26 komunitas Kristen di Plateau. Serangan dimulai pada malam tanggal 23 Desember 2023 dan berlanjut hingga Hari Natal.Serangan tersebut juga menandai contoh lain dari teroris yang menargetkan warga Kristen Nigeria pada hari-hari raya Kristen yang penting seperti pembantaian Pentakosta tahun 2022 yang menewaskan 50 penduduk desa Kristen.
Sean Nelson, seorang pengacara hak-hak beragama di firma hukum Alliance Defending Freedom (ADF), menjelaskan bahwa “seluruh desa” dihancurkan dan ratusan orang Kristen lainnya kini mengungsi karena serangan tersebut.
Serangan tersebut, masih menurut Nelson, dimotivasi oleh “kekerasan” suku Fulani, kebencian terhadap orang Kristen dan keinginan untuk merebut tanah.
Natal yang menyedihkan
“Ini benar-benar merupakan Natal yang menyedihkan bagi kami,” kata Gubernur Plateau Caleb Mutfwang dalam sebuah pernyataan pada hari Selasa (26/12/2023) seperti dilaporkan Peter Pineno pada Catholic News Agency. Menurut Caleb, serangan tersebut “terkoordinasi dengan baik” dan dilakukan dengan menggunakan “senjata berat”.
Uskup Matthew Kukah dari Keuskupan Sokoto di Nigeria utara meminta presiden Nigeria yang baru terpilih, Bola Tinubu, untuk mengambil tindakan segera guna melindungi rakyat Nigeria.
“Tak terlukiskan kesedihan yang dialami komunitas Kristen selama setahun terakhir ini. Presiden Nigeria telah mengarahkan penegakan hukum untuk menemukan dan mengadili para penyerang, namun kami telah mendengar pernyataan serupa sebelumnya, dan hanya sedikit tindakan yang diambil setelahnya,” katanya. (Admin/CNA).
