NIGERIA,KITAKATOLIK.COM— Berita menyedihkan datang dari Keuskupan Agung Kota Benin Negeria. Pastor Charles Onomhoale Igechi ditembak mati dalam perjalanan kembalinya dari tugas pastoral pada Rabu (7/6/2023) yang lalu.
Uskup Agung Nigeria Mgr Augustine Obiora Akubeze menyebutkan peristiwa ini sebagai suatu pukulan besar bagi umat Katolik setempat.
“Dengan sangat terkejut kami menerima kabar pagi ini bahwa dia tertembak dalam perjalanan kembali ke tempat tugasnya,” kata Mgr Akubeze pada Kamis (8/6/2023) yang lalu. Ia menjelaskan bahwa peristiwa tersebut telah ditangani oleh pihak berwewenang.
Ia berharap agar para pelaku tindakan keji dan jahat itu dibawa ke muka hukum. Ia juga memohon doa bagi kebahagiaan abadi bagi jiwa pastor Charles yang ditahbiskan imam pada 13 Agustus 2022, dan menjabat sebagai wakil kepala sekolah St. Michael College, Ikhueniro itu.
“Semoga Tuhan terus membimbing dan melindungi semua umat beriman di Keuskupan Agung Kota Benin dan semoga jiwa Pastor Charles Igechi menemukan kedamaian dan ketenangan dalam pelukan kasih Juruselamat kita yang telah bangkit. Amin.”
Sering terjadi
Seperti dilaporkan Jude Atemanke kepada Catholic News Agency (CNA), pembunuhan pastor Charles pada 7 Juni adalah peristiwa yang terbaru dari serangkaian serangan yang menargetkan para imam di negara terpadat di Afrika itu.
Pada tanggal 2 Juni, Pastor Stanislaus Mbamara, seorang imam Katolik di Keuskupan Nnewi Nigeria, diculik dan kemudian dibebaskan.
Bulan lalu, Pastor Matthias Opara dari Keuskupan Agung Owerri diculik saat kembali dari pemakaman; dia kemudian dibebaskan pada hari Minggu Pentakosta.
Pada 19 Mei, Pastor Jude Kingsley Maduka, seorang imam Katolik Nigeria yang melayani di Keuskupan Okigwe, diculik dan dibebaskan setelah tiga hari ditahan.
Pimpinan Asosiasi Kristen Nigeria, yang termasuk perwakilan dari Konferensi Waligereja Nigeria, telah mendesak Presiden Bola Ahmed Tinubu, yang dilantik pada 29 Mei, untuk memprioritaskan masalah keamanan dan perjuangan ekonomi umat Allah di bangsa Afrika Barat.
“Nigeria menghadapi sejumlah tantangan yang membutuhkan kepemimpinan yang kuat dan tegas,” kata Pastor Daniel Okoh pada 29 Mei, menambahkan: “Dari masalah keamanan hingga perjuangan ekonomi, jelas bahwa ada banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk memastikan bahwa Nigeria dapat mencapai potensi penuhnya.”
Sebelumnya, uskup Katolik dari Keuskupan Sokoto di negara itu meminta Presiden Bola Ahmed Tinubu untuk mengidentifikasi apa yang ada di balik “bekas luka, luka, dan cedera” orang Nigeria bahkan saat dia memprioritaskan penyembuhan mereka.
Uskup Matthew Hassan Kukah, yang berbicara pada pelantikan presiden tahun 2023 yang diadakan di Abuja pada 27 Mei, menyesalkan: “Kami memiliki begitu banyak warga negara kami yang kehilangan nyawa dan banyak yang ditawan.”
Uskup Katolik Nigeria yang vokal mengatakan bahwa “hal terburuk yang dapat terjadi pada kita adalah berpura-pura semuanya baik-baik saja karena semuanya tidak baik-baik saja.”
Negara Afrika Barat itu telah memerangi gelombang kekerasan yang diatur oleh geng, yang anggotanya melakukan serangan tanpa pandang bulu, penculikan untuk uang tebusan, dan dalam beberapa kasus, pembunuhan.
Negara itu sejak 2009 mengalami pemberontakan Boko Haram, kelompok yang diduga bertujuan mengubahnya menjadi negara Islam. (Admin/CNA)