VATIKAN,KITAKATOLIK.COM—DALAM pesan menjelang doa Angelus pada Minggu (25/6/2023), Paus Fransiskus mengajak umat beriman untuk tidak sakut sama sekali terhadap kritikan, kerugian ekonomis maupun penganiayaan sekalipun demi mempertahankan kebenaran Injil dan kesetiaan pada apa yang diajarkan gereja.
Ada biaya untuk tetap setia pada hal-hal yang penting. Ada harga yang harus kita bayar ketika kita melawan arus, ketika kita membebskan diri dari determinasi pendapat umum, dipisahkan dari mereka yang “mengikuti arus”.
“Anda tidak perlu terlalau takut menderita kesalahpahaman dan kritik, kehilangan gengsi dan keuntungan ekonomi untuk tetap setia pada Injil. Jangan menyia-nyiakan keberadaan Anda untuk mengejar hal-hal sepele yang tidak penting,” kata Paus dari jendela yang menghadap ke lapangan Santo Petrus, Vatikan Roma kepada para peziarah dari seluruh dunia yang berkumpul di lapangan tersebut.
Pernyataan Paus tersebut bertolak dari bacaan Injil Minggu, terutama dari Matius 10 ayat 28. “Dan janganlah kamu takut kepada mereka yang dapat membunuh tubuh, tetapi yang tidak berkuasa membunuh jiwa; takutlah terutama kepada Dia yang berkuasa membinasakan baik jiwa maupun tubuh di dalam neraka!”
Seruan untuk “jangan takut” itu, kata Paus Fransiskus, diucapkan Tuhan Yesus segera setelah Ia memberitahukan kepada mereka tentang penganiayaan yang harus mereka jalani demi Injil. Seruan untuk tidak takut itu berlaku hingga sekarang.
Yesus, tambah Paus, mengajak para muridNya untuk tidak takut, bukan karena semuanya akan baik-baik saja di dunia. Tapi karena kita berharga bagi Bapa-Nya dan tidak ada yang baik yang akan hilang.
“Satu-satunya ketakutan sejati yang harus dimiliki oleh umat beriman adalah menyerahkan nyawanya untuk mengejar hal-hal yang pada akhirnya tidak penting,” kata Paus seperti dilaporkan Courney Mares kepada Catholic News Agency. (Admin).