Oleh: Romo John Tanggul, Paroki Wangkung, Keuskupan Ruteng.
SELAMAT melaksanakan Ibadat Jumat Agung (bukan Selamat merayakan Misa Jumat Agung). Selamat mengenangkan sengsara dan wafat Tuhan Yesus Kristus.
Sengsara, penderitaan dan wafat Tuhan Yesus di kayu salib, bagi pengikut Kristus menjadi teladan bagi kita untuk selalu mau berkorban bagi “orang lain”, berkorban untuk Tuhan dan berkorban untuk orang lain. Korban segalanya. Yang terindah dan terbaik dari diri dan hidup kita dikorbankan untuk kebaikan, keselamatan dan kebahagiakan orang lain. Bahkan “korban nyawa demi menghidupkan “nyawa orang lan”.
Yesus sudah tunjukkan itu dan beri teladan. Sikap atau balasan kita adalah setia “memandang Dia yang telah mereka tikam”. Meresapkan Dia dalam diri dan hidup kita. Jadikan semangatNya menjadi semangat hidup kita! Jumat Agung sama dengan korban, berkorban, pengorbanan.
Buah dari pengorbanan adalah kebangkitan, keselamatan, kehidupan baru , sukacita, kedamaian, kebahagiaan.
Selamat berkorban untuk Tuhan, orang lain dan diri sendiri. Semoga Allah Tritunggal Mahakudus (+) memberkati kita sekalian yang rela berkorban untuk Tuhan dan berkorban untuk kebaikan dan keselamatan serta kebahagiaan orang lain. Amin.