Pada waktu itu berkatalah Yesus: “Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil. Ya Bapa, itulah yang berkenan kepada-Mu.
Semua telah diserahkan kepada-Ku oleh Bapa-Ku dan tidak seorangpun mengenal Anak selain Bapa, dan tidak seorangpun mengenal Bapa selain Anak dan orang yang kepadanya Anak itu berkenan menyatakannya.
Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan.” (Matius 11: 25-30).
Oleh: Romo John Tanggul, Paroki Wangkung, Keuskupan Ruteng.
KESOMBONGAN adalah salah satu dari 7 dosa pokok (ketamakan, irihati, kemarahan, hawa nafsu, kerakusan, kemalasan). Kesombongan membuat orang (kita) melupakan Tuhan dan sesama, diri sendiri.
Yesus dalam Injil hari ini mengecam orang sombong. Ia ingin kita tetap bersikap rendah hati dan bergantung penuh pada Tuhan. Tidak menyepelekan atau mengabaikan Tuhan dalam kesibukan harian “di sini – saat ini.
Kata Yesus: “Aku bersyukur kpMu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya Kausembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai (yang sombong), tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil!” (Matius 11:25).
Orang Farisi dan ahli Taurat (kita?) yang menganggap diri bijak dan pandai, menutup diri terhadap Tuhan Yesus, sedangkan orang kecil, seperti pemungut cukai yang rendah hati (kita), menerima Tuhan Yesus.
“Orang kecil” adalah orang yang “merasa tak punya” apa-apa, rendah hati dan bergantung sepenuhnya kepada “orang Besar”. Dan sesungguhnya Tuhan Allah-lah orang Besar itu. Yang lain-lainnya (kita) adalah orang kecil.
Semua yang kita punyai adalah milikNya, berasal dari Tuhan. Sikap kita yang benar adalah menjadi orang kecil dan rendah hati, bergantung total kepada Tuhan. Hanya Tuhanlah “Orang Besar”. Janganlah memegahkan diri di hadapan Tuhan dan orang lain! Muliakanlah Tuhan dan orang lain (orang besar) dalam setiap peristiwa hidup kita “saat ini dan di sini”!
Selamat menjadi orang kecil dan rendah hati di hadapan Tuhan, sesama dan diri sendiri. Semoga Allah Tritunggal Mahakudus (+) memberkati kita sekalian yang telah menjadi orang kecil dan bersemangat rendah hati dalam hidup ini. Amin.