Dan ketika hari sudah mulai malam, murid-murid Yesus pergi ke danau, lalu naik ke perahu dan menyeberang ke Kapernaum. Ketika hari sudah gelap Yesus belum juga datang mendapatkan mereka, sedang laut bergelora karena angin kencang.
Sesudah mereka mendayung kira-kira dua tiga mil jauhnya, mereka melihat Yesus berjalan di atas air mendekati perahu itu. Maka ketakutanlah mereka. Tetapi Ia berkata kepada mereka: “Aku ini, jangan takut!” Mereka mau menaikkan Dia ke dalam perahu, dan seketika juga perahu itu sampai ke pantai yang mereka tujui. (Yohanes 6: 16-21).
Oleh: Romo John Tanggul, Paroki Wangkung, Keuskupan Ruteng.
CIRI utama kepemimpinan kristiani (kita: sebagai apa saja) adalah pelayanan (diakonia), melayani. Acuannya Yesus Kristus sendiri. Ia datang untuk melayani, bukan untuk dilayani. Lakukan segalanya dalam kasih! “Omnia in caritate!” (Motto Uskup Ruteng).
Sebelum dan sesudah “melayani” (mengajar, mempergandakan roti dan memberi makan 5000 orang, berbuat baik dan benar, berbuat kasih) Yesus berdoa (mengundurkan diri ke “gunung”: tempat doa, ibadat, kapel, gereja, menyendiri untuk berdoa). Yesus selalu mengawali dan mengakhiri karya pelayananNya dengan doa, berdoa. Kita juga seharusnya seperti itu.
Dalam melaksanakan misi pelayanan ini, Yesus berhadapan dengan “orang yang dilayani” yang mengalami berbagai “masalah atau persoalan hidup”. Para murid (yang mau dilayaniNya) mengalami masalah yaitu “perahu hidup”-nya oleng atau diombang-ambingkan oleh “angin kencang”. Ketakutan, kecemasan, sakit dan penyakit dan berbagai perasaan-perasaan negatip dan persoalan hidup lainnya bermunculan. Dalam situasi dan kondisi seperti ini, Tuhan Yesus pasti hadir dan turun tangan: “Aku ini, jangan takut!” (Yohanes 6: 20).
Kita pun sering mengalami “badai, gelora” kehidupan dalam perahu hidup kita. Sering takut mengarungi badai kehidupan ini. Persilahkan Yesus untuk masuk ke parahu hidup kita saat ini di sini! Hadirkan Tuhan dalam perahu hidup kita! Dijamin, Yesus akan berkata kepaga kita: “Aku ini, jangan takut!”
Selamat berjalan bersama Yesus. Siapa takut? Semoga Allah Tritunggal Mahakudus (+) memberkati kita sekalian yang selalu menghadirkan Yesus Kristus dlm perahu hidup sehari-hari, apapun keadaan. Amin.