Dalam Kotbah di Bukit, Yesus berkata: “Kamu telah mendengar pula yang difirmankan kepada nenek moyang kita: Jangan bersumpah palsu, melainkan peganglah sumpahmu di depan Tuhan.
Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah sekali-kali bersumpah, baik demi langit, karena langit adalah takhta Allah, maupun demi bumi, karena bumi adalah tumpuan kaki-Nya, ataupun demi Yerusalem, karena Yerusalem adalah kota Raja Besar; janganlah juga engkau bersumpah demi kepalamu, karena engkau tidak berkuasa memutihkan atau menghitamkan sehelai rambutpun. Jika ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak. Apa yang lebih dari pada itu berasal dari si jahat!” (Matius 5: 33-37).
Oleh: Romo John Tanggul, Paroki Wangkung, Keuskupan Ruteng.
HIDUP sebagai manusia yang jujur dan terbuka merupakan hal yang harus diperjuangkan. Sebab hal tersebut bukanlah sesuatu yang mudah dilaksanakan. Pergumulan yang “keras” dengan hidup ini sering memaksa kita untuk berpura-pura. Hidup yang terjepit dan rumit sering memaksa kita untuk menghalalkan segala macam cara, bahkan yang palsu dan tidak jujur sekalipun (tipu). Kita mengorbankan kebenaran untuk mendapatkan apa yang kita dambakan, mengabaikan kejujuran untuk memenangkan keinginan dan ambisi pribadi.
Manusia kerap menyembunyikan kepalsuannya dengan membawa Nama Allah dan bersumpah atas nama Allah. Karena itu, Yesus menghendaki para pengikutNya membebaskan diri dari kecenderungan/kebiasaan bersumpah, apalagi bersumpah palsu. Manusia mudah sekali memanfaatkan Nama Allah untuk menyembunyikan ketidakjujuran atau kebohongannya.
Yesus justeru menekankan pentingnya nilai kejujuran. “Jika ya, hendaklah kamu katakan ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan tidak. Apa yang lebih dari itu, berasal dari si jahat!” (Matius 5:37).
Penegasan Yesus ini membuat kita bercermin diri. Sebagai pengikut Kristus yang sejati, kita seharusnya memiliki hati yang murni, jauh dari keinginan untuk memperjuangkan sesuatu yang semu dan palsu. Berdoalah pada Allah untuk memohon Rahmat keberanian untuk menjadi pribadi yang jujur dan terbuka dalam hidup ini.
Semoga Allah yang Mahakuasa (+) memberkati kita sekalian yang memiliki kepribadian yang jujur dan terbuka dalam hidup ini. Amin.