Selasa (16 April 2024): Dalam Hidupmu, Santaplah Roti Hidup Sesering Mungkin! (Yohanes 6: 30-35)

Maka kata mereka kepada-Nya: “Tanda  apakah yang Engkau perbuat, supaya dapat kami melihatnya dan percaya kepada-Mu?  Pekerjaan apakah yang Engkau lakukan? Nenek moyang kami telah makan manna  di padang gurun, seperti ada tertulis: Mereka diberi-Nya makan  roti dari sorga.”

Maka kata Yesus kepada mereka: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya bukan Musa yang memberikan kamu roti dari sorga, melainkan Bapa-Ku yang memberikan kamu roti yang benar dari sorga. Karena roti yang dari Allah ialah roti yang turun dari sorga  dan yang memberi hidup kepada dunia.”

Maka kata mereka kepada-Nya: “Tuhan, berikanlah kami roti  itu senantiasa.” Kata Yesus kepada mereka: “Akulah  roti hidup;  barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya  kepada-Ku, ia tidak akan haus  lagi. (Yohanes 6: 30-35).

Oleh: Romo John Tanggul, Paroki Wangkung, Keuskupan Ruteng.

SETIAP tahun kita merayakan Hari Pangan Sedunia (HPS). Diingatkan betapa pentingnya pangan jasmani ini. Tanpa pangan, kita tidak dapat bertahan hidup, tidak akan punya daya, kekuatan untuk berkarya. Karenanya,  kita diajak untuk menjaga, merawat dan melestarikan sumber daya alam sebagai sumber makanan jasmani kita.

Kita (sebagai orang beriman Katolik) membutuhkan “pangan rohani” untuk hidup kekal (hidup selalu dekat, bersatu, bersama dengan Tuhan) dan berkarya (melayani dengan penuh kasih, diakonia).

Yesus bersabda:  “Akulah roti hidup. Barangsiapa datang kepadaKu, ia tidak akan lapar lagi, barangsiapa percaya kepadaKu, ia tidak akan haus lagi! (Yohanes 6:35).

“Tuhan, berikanlah kami roti itu senantiasa!” adalah permintaan orang banyak (kita) dalam  Injil hari ini (Yohanes  6:34). Untuk jaman kini, tidak perlu minta lagi!  Datang saja dalam  misa harian (fakultatip, tidak rugi juga kalau datang  dan ikut misa harian: ada rahmat, kekuatan, daya dari Roti Hidup yang disantap untuk  aktivitas sepanjang hari) dan terutama wajib datang Misa Hari Minggu/Ibadat Hari Minggu dan pada Hari-hari  Raya yang disamakan dengan Hari Minggu dan Hari-hari  Biasa yang diwajibkan oleh Gereja Katolik untuk menyantap Roti Hidup dari surga itu.

Dijamin tidak akan lapar dan haus lagi secara rohani. Di sana dosa kita dengan pikiran, perkataan, perbuatan dan kelalaian  pasti dihapuskan sehingga kita selamat dan mendapat rahmat dan berkat dari Allah Bapa karena tidak terhalang oleh dosa kita.

Pertanyaan untuk direnungkan, apakah kita melihat Tuhan Yesus datang membawa roti hidup itu langsung dari surga?  Apakah Yesus membawa hosti dan anggur dan persembahan material untuk kita dari surga, yang diwujudkan dalam  bentuk kolekte? Yesus tidak bawa itu! Yesus tidak siapkan itu! Masing-masing  umat beriman Katolik yang menyiapkan dan membawa hosti, anggur, persembahan material (yang diwujudnyatakan dalam bentuk kolekte).

Tuhan Yesus yang memberkati dan mengubahnya itu menjadi Tubuh dan DarahNya dengan kekuatan Roh Kudus. Dan itulah Roti hidup yang turun dari surga dan  kita  santap sebagai pangan rohani pada perayaan Ekaristi. Maka penting sekali  kita membawa hosti dan anggur, persembahan yang diwujudnyatakan dengan  kolekte dalam Misa, sehingga kita  bisa “makan atau komuni”!

“Sungguh kuduslah Engkau ya Bapa, sumber segala kekudusan. Maka kami mohon, kuduskanlah persembahan ini  (hosti,anggur, persembahan/kolekte) dengan pencurahan RohMu, agar bagi kami menjadi tubuh dan darah PuteraMu terkasih Tuhan Yesus Kristus!” adalah kata-kata yang keluar dari imam yang memimpin Perayaan Ekaristi, dan inilah Roti hidup yang turun dari surga. Dan inilah pangan rohani kita.

Kita berdoa: “Tuhan Yesus Kristus, Engkaulah Roti Hidup yang kekal. Dengan menyambut Tubuh dan DarahMu setiap hari terutama setiap Hari Minggu/Raya, kami pasti  akan Kaukenyangkan dan Kaupuaskan. Semoga kami selalu menghidupkan Ekaristi dalam hidup kami!”

Selamat menikmati Roti Hidup! Makanlah Roti Hidup atau pangan rohani sesering mungkin! Semoga Allah Tritunggal Mahakudus: Bapa dan Putera dan Roh Kudus (+) memberkati kita  sekalian yang sering makan Tubuh dan Darah Kristus. Amin.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *