Memprihatinkan, Dua Sibori Berisi Sakramen Mahakudus Dicuri dan Dibuang

KUPANG,KITAKATOLIK.COM—Peristiwa yang sangat memprihatinkan dan menyesakkan dada terjadi pada malam hari, Sabtu (18/11/2023) yang lalu. Dua sibori yang berisi sakramen Maha Kudus yang akan dibagikan kepada umat Katolik yang mengikuti perayaan misa di Kapela Santa Maria Fatima, Perumnas,  Kelurahan Nevonaik, Kota Kupang telah dicuri orang tidak dikenal.

Selain kedua sibori tersebut, pencuri juga sempat membongkar kotak-kotak kolekte yang terletak di depan pintu masuk kapel. Tak hanya itu, pencuri tersebut juga mencuri  satu botol anggur dari ruang sakaristi atau ruang ganti para pastor.

Peristiwa pencurian ini baru diketahui Minggu (19/11/2023), saat RD Amandus yang memimpin Misa pertama pukul 06.00 WITA di kepela tersebut mau mengambil hosti di dalam tabernakel untuk dibagikan kepada umat.

Tak biasa tabernakel berada dalam keadaan kosong. Biasanya selalu ada satu atau dua sibori  tersimpan. Romo Amandus lalu menghubungi RD Hipo yang misa pada sore hari sebelumnya, Sabtu (17/11/2-23).

“Romo Hipo mengatakan terakhir saat dia msa masih ada dua sibori yang ditinggalkan dalam tabernakel. Dua sibori itulah yang dibawa oleh pencuri itu bersama satu botol anggur yang diambil dari dalam sakaristi. Kita berdoa agar setelah misa pertama ini, Sakramen itu segera ditemukan,” jelas Romo Amandus kepada umat yang mengikuti misa sambil meminta agar umat turut mencari kedua sibori tersebut.

Memisahkan

Tak lama, tepatnya setelah misa kedua, seorang anak perempuan menemukan kedua sibori tersebut di dekat biara susteran PRR yang juga terletak di Perumnas.

“Dia melihat  cahaya yang terpantul dari Sibori yang dicuri. Lalu dia pergi melihatnya dan menemukan sibori itu,” cerita Romo Amandus.

Romo Amandus Pr mengangkat sibori berisi Sakramen Mahakudus yang sempat dicuri orang tak dikenal. Foto-foro: swaratimor.co.id

Setelah kedua sibori tadi ditemukan, Romo Amandus lalu memisahkan sakramen yang masih dapat digunakan dan yang telah rusak terkena debu dan percikan lumpur akibat hujan gerimis.

“Sakramen itu berserakan begitu banyak dan ada di sekitar sibori itu dan kita sudah mengambil sakramen itu dan memisahkan yang baik dan yang tidak baik akibat terkena debu. Kita sudah kumpulkan dan kita sudah beri penghormatan kepada sakramen. Dan  sesuai aturan,  sakramen yang masih baik nanti kita terimakan  kepada umat saat misa sore hari,  sementara yang sudah tidak baik karena sudah terkena debu dan terkena air akibat hujan gerimis tadi pagi, kita kuburkan dan romo Dami sudah lakukan itu,” cerita RD Amandus seperti dilaporkan swaratimor.co.id. (Admin).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *