Bila Yesus Pengantara Tunggal, Lalu Apa Arti Kepengantaraan Maria?

KITAKATOLIK.COM.—Doa melalui kepengantaraan Maria telah lama menjadi bagian dari tradisi doa umat Katolik. Hal itu memang telah menjadi kekhasan Katolik. Hanya, seperti dijelaskan RD. Harold Toledano, OAD, umat Katolik perlu sadar bahwa kepengantaraan Maria jangan sampai disamakan, bahkan menyingkirkan peran Yesus sebagai pengantara satu-satunya.

“Maria adalah anggota gereja. Santo Agustinus menegaskan bahwa sebagai Bunda Yesus, kita memang perlu menghormati Bunda Maria setinggi-tingginya. Tapi ia tetaplah anggota gereja. Dia tidak lantas menggantikan kepalanya, yaitu Kristus. Maria disebut Bunda, karena dialah contoh dan teladan hidup sebagai pengikut Kristus,” kata salah seorang pastor pendamping Marian Center, Jakarta, ini.

Seperti ditegaskan Surat Paulus kepada Timotius (I Tim 2: 5-6) pengatara kita satu-satunya pada Bapa adalah Yesus Kristus.

“Sebab Allah itu esa dan esa pula Pengatara antara manusia, yakni Manusia Kristus Yesus yang telah menyerahkan diriNya sebagai tebusan bagi setiap orang.”

Hal sama ditegaskan oleh Konsili Vatikan II. Lalu apa peran Maria dalam konteks  kepengantaraan ini?

“Peran keibuan Maria terhadap umat manusia sedikitpun tidak menyuramkan atau mengurangi kedudukan Kristus sebagai Pengantara tunggal kita, melainkan justru menunjukkan kekuatannya,” kata para Bapa Konsili seperti termuat dalam Lumen Gentium, art. 60.

Pengantara pada Yesus

Menurut pastor Thomas Aquinas Rochadi Widagdo, Pr., Maria adalah pengantara doa kepada Yesus. Hal itu, menurut dia, sangat jelas terlihat dalam Kitab Suci, khususnya kisah Perkawinan di Kana.

Pastor Thomas Aquinas Rochadi Widagdo, Pr

“Mukjizat yang pertama itu ‘kan terjadi karena permohonan dari sang ibu kepada Yesus. Ketika Maria melihat kekurangan-kekurangan yang ada pada saat itu, dia minta kepada Yesus dengan mengatakan bahwa mereka kekurangan anggur. Akhirnya, walaupun Yesus mau menunda, dengan mengatakan waktuKu belum tiba, tapi karena diminta ibuNya, ya dikerjakanNya juga. Maka terjadilah mukjizat itu,” jelasnya.

Di GerejaTimur, ada pernyataan bahwa kalau Yesus itu matahari, maka Bunda Maria adalah rembulan. “Rembulan itu mendapatkan sinar dari matahari. Tapi rembulan sangat diperlukan ketika waktu malam dan kegelapan,” kata Pastor Rochadi. Ditambahkannya, kegelapan itu simbol dari kesulitan, penyakit dan kesusahan lainnya.

“Waktu kesulitan datang, umat Katolik niscaya datang kepada Maria yang dipercaya pasti tidak membuat anaknya kecewa,” jelasnya.

Selain kepengataraan dalam permohonan (kepada Yesus), kepengantaraan Maria juga bersifat keteladanan. Dalam bukunya “Maria dalam Kitab Suci”, pastor John H. Hampsch, CMF menerangkan bahwa Maria menjadi perantara dengan memberikan teladannya yang mendekatkan kita pada Allah.

Mukjizat Kana.

Perlu diingat bahwa kedudukan Maria sebagai perantara bukan seperti “stasiun relay”. Maria tidak me-relay kebutuhan-kebutuhan kita kepada Tuhan Allah, seolah-olah permohonan-permohonan kita itu diteruskan kepada Tuhan Allah melalui dia.

“Lebih baik memandangnya seperti dua anak panah yang secara pararel diarahkan kepada Allah, sesuai dengan apa yang dijanjikan oleh Injil: Bila dua orang sepakat untuk meminta apapun … (Matius18:19). Maria tidak berdiri ‘di antara’ kita dengan Allah, untuk meneruskan doa-doa kita kepada Tuhan, tetapi dia bergabung dengan kita dalam persekutuan doa,” tulis pastor John H. Hampsch, CMF. (Paul MG)

One Comment on “Bila Yesus Pengantara Tunggal, Lalu Apa Arti Kepengantaraan Maria?”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *