Kemudian naiklah Yesus ke atas bukit. Ia memanggil orang-orang yang dikehendaki-Nya dan merekapun datang kepada-Nya.
Ia menetapkan dua belas orang untuk menyertai Dia dan untuk diutus-Nya memberitakan Injil dan diberi-Nya kuasa untuk mengusir setan. Kedua belas orang yang ditetapkan-Nya itu ialah: Simon, yang diberi-Nya nama Petrus, Yakobus anak Zebedeus, dan Yohanes saudara Yakobus, yang keduanya diberi-Nya nama Boanerges, yang berarti anak-anak guruh, selanjutnya Andreas, Filipus, Bartolomeus, Matius, Tomas, Yakobus anak Alfeus, Tadeus, Simon orang Zelot, dan Yudas Iskariot, yang mengkhianati Dia. (Markus 3: 13-19).
Oleh: Romo John Tanggul, Paroki Wangkung, Keuskupan Ruteng.
“Kemudian naiklah Yesus ke atas bukit. Ia memanggil orang-orang yang dikehendakiNya dan merekapun datang kepadaNya. Ia menetapkan duabelas orang untuk diutusNya memberitakan Injil dan diberiNya kuasa untuk mengusir setan!” (Markus 3:13-15).
Sebelum “bekerja”, mengambil keputusan pentingn, Yesus “naik ke atas bukit”. Sebelum memilih, menetapkan dan mengutus para rasulNya (untuk menyertai Dia, mengikut Dia, melanjutkan karya PelayananNya: memberitakan Injil/Kabar Gembira dan mengusir setan-setan, menjadi sahabat dan rekan kerjaNya), Yesus “naik ke atas bukit” (gereja, kapel, tempat ibadat resmi).
Di sana Yesus berdoa memohon restu/kehendak Allah Bapa untuk karya pelayananNya hari itu, sehingga pengambilan keputusan penting dan pelaksanaan keputusanNya itu sungguh sesuai dengan rencana dan kehendak Tuhan, termasuk pemilihan dan penetapan Yudas Iskariot yang akhirnya mengkhianati Dia.
Suatu ajakan untuk kita semua agar tidak lupa “naik ke atas bukit” (gereja, kapel, tempat Ibadat resmi) sebelum melaksanakan aktivitas kita di sini – saat ini di tengah kesibukan harian dan mingguan kita.
“Ke atas bukit” setiap pagi/hari mengikuti Misa Harian sebelum melaksanakan aktivitas harian (vakultatip) atau wajib ikut Misa Hari Minggu setiap minggu dan pada Hari-hari Raya yang diwajibkan oleh Gereja Katolik sebelum melaksanakan aktivitas harian selama seminggu ke depannya sekaligus mengucap syukur atas rahmat dan berkat Tuhan yang telah dinikmati selama seminggu sebelumnya.
Sebelum ambil bagian dalam tugas kemuridan Kristus (Mewartakan Injil dan mengusir setan-setan), kita perlu “naik ke atas bukit” seperti yang diajarkan dan diteladankan oleh Yesus sendiri.
Selamat “naik ke bukit” setiap hari atau terutama setiap Hari Minggu dan Hari-hari Raya yang disamakan dengan hari Minggu dan yang diwajibkan oleh Gereja Katolik. Semoga Allah Tritunggal Mahakudus (+) memberkati kita semua yang rajin “naik ke atas bukit” di tengah lautan kesibukan duniawi ini. Amin.